Sinergi Pemerintah dan Masyarakat: Kunci Sukses Transmigrasi Berkelanjutan di Kabupaten Pesisir Selatan

11 Nov 2025 2 x Dibaca
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat: Kunci Sukses Transmigrasi Berkelanjutan di Kabupaten Pesisir Selatan

Program transmigrasi merupakan kebijakan strategis pemerintah dalam pemerataan pembangunan dan persebaran penduduk. Kebijakan ini tidak hanya memindahkan keluarga ke wilayah baru, tetapi memberi kesempatan untuk bertumbuh, bekerja, dan menciptakan kemandirian ekonomi. Kabupaten Pesisir Selatan menjadi salah satu contoh daerah yang memanfaatkan transmigrasi sebagai motor pembangunanan wilayah.

Pada fase awal, pemerintah daerah dan pusat memegang peran penting. Pemerintah menyediakan lahan, membangun akses jalan antar unit permukiman, fasilitas pendidikan, puskesmas, tempat ibadah, hingga jaringan air bersih. Di Pesisir Selatan, kawasan transmigrasi seperti Lunang dan Silaut menjadi bukti bahwa perencanaan yang matang mampu mengubah kawasan yang dulunya hutan dan lahan kosong menjadi wilayah produktif.

Namun, fasilitas dasar hanyalah pondasi awal. Fondasi itu baru memiliki nilai ketika masyarakat datang dan membangun kehidupan sosial serta ekonomi. Semangat gotong royong menjadi identitas kuat transmigran. Di Lunang Silaut, warga membuka lahan bersama, membuat jalan tani, menyiapkan saluran irigasi, hingga membangun fasilitas umum secara swadaya. Gotong royong itu tumbuh bukan karena instruksi, tetapi karena kebutuhan.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berperan aktif dalam pendampingan. Melalui Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, transmigran diberikan penyuluhan pertanian, pelatihan usaha produktif, hingga penguatan kelompok tani dan koperasi. Pendampingan ini membuat warga tidak hanya mampu bertani, tetapi cakap dalam mengelola usaha dan memasarkan hasil produksinya.

Hasilnya mulai terlihat. Kawasan transmigrasi Lunang dan Silaut kini dikenal sebagai salah satu sentra perkebunan kelapa sawit dan karet di Pesisir Selatan. Perkembangan daerah ini bukan hanya mengangkat ekonomi keluarga transmigran, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal.

Kolaborasi pemerintah dan masyarakat juga melibatkan sektor swasta. Kemitraan dengan perusahaan perkebunan memberi kepastian pasar bagi hasil pertanian transmigran. Sementara pemerintah membantu dari sisi fasilitasi legalitas lahan dan pelatihan manajemen usaha. Sinergi ini menjadikan kawasan transmigrasi sebagai bagian dari rantai pasok ekonomi daerah.

Selain penguatan ekonomi, transmigrasi di Pesisir Selatan ikut mendorong pemerataan pelayanan dasar. Sekolah dan puskesmas pembantu yang dibangun di kawasan transmigrasi tidak hanya digunakan oleh warga transmigran, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. Infrastruktur tersebut memperluas akses pendidikan dan kesehatan hingga ke daerah yang sebelumnya terpencil.

Nilai penting lainnya adalah peran transmigrasi dalam membangun harmoni sosial. Penduduk yang datang dari berbagai daerah membawa budaya dan tradisinya masing-masing. Namun, dalam keseharian, transmigran dan masyarakat lokal berhasil hidup berdampingan dalam suasana toleransi dan saling menghargai. Perbedaan bukan menjadi jarak, tetapi kekuatan sosial yang memperkaya daerah.

Penguatan peran perempuan dalam pembangunan kawasan transmigrasi juga mendapat perhatian. Di beberapa unit permukiman, kelompok PKK dan UMKM perempuan telah berkembang dengan usaha rumahan seperti makanan olahan, kerajinan, dan pengelolaan warung. Kegiatan ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga dan memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga.

Generasi kedua transmigran juga mulai tampil sebagai inovator. Banyak anak transmigran yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dan kembali untuk menerapkan ilmu mereka di kampung halaman, seperti mengembangkan pertanian berbasis teknologi dan memasarkan produk lokal melalui platform digital. Mereka menjadi bukti bahwa transmigrasi tidak hanya membangun wilayah, tetapi juga membangun manusia.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan semangat kemandirian masyarakat, kawasan transmigrasi secara perlahan berubah menjadi desa mandiri dan berdaya saing. Desa transmigrasi bukan lagi “wilayah baru yang harus dibimbing”, tetapi telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pesisir Selatan.

Transmigrasi juga secara nyata membantu pemerataan pembangunan wilayah selatan Pesisir Selatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Bengkulu. Selain memperkuat sisi ekonomi, kehadiran transmigran memperkuat posisi Pesisir Selatan sebagai daerah strategis di jalur lintas provinsi dan menghidupkan kawasan yang sebelumnya sepi penduduk.

Keberhasilan ini menunjukkan satu hal penting: transmigrasi tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan salah satu pihak. Pemerintah menyediakan akses dan kebijakan, sementara masyarakat menggerakkan roda produktivitas dan pembangunan. Sinergi keduanya menjadikan transmigrasi bukan sekadar program pemindahan penduduk, tetapi sarana transformasi kehidupan.

Pada akhirnya, transmigrasi berkelanjutan di Kabupaten Pesisir Selatan adalah bukti bahwa pembangunan yang dimulai dari desa mampu menghasilkan perubahan besar. Transmigrasi menghadirkan pemerataan, membuka ruang kemandirian, dan memberi kesempatan keluarga untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Penulis: Riri Tri Utami
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.