Di Sumatera Barat, satu satunya kabupaten yang "terisolasi" dari jalan lintas tengah adalah Pesisir Selatan. Sementara Padang, Pariaman dan Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat dan Timur telah sejak lama memiliki akses ke Lintas Tengah dan bahkan timur, atau paling tidak kabupaten atau kota dimaksud lumayan dekat ke lintas tengah dibanding Pesisir Selatan.
Untuk mencapai Lintas Tengah, warga Pesisir Selatan harus mengitari beberapa kabupaten.
Rupanya, Lintas Tengah apalagi Lintas Timur kini adalah primadona, dan jalur itu harus di kejar jika tidak ingin tertinggal. Wajar saja jadi primadona, kawasan di lintasan jalur tengah atau berdekatan dengan Lintas Tengah beberapa tahun terakhir tampak menunjukkan perkembangan luar biasa, sebut saja Solok, Sawah Lunto, Sijunjung, Bukittinggi, Payakumbuh, Darmasraya dan kini membuntuti pula Solok Selatan. Sementara kawasan di lintas barat nyaris jalan ditempat jika tidak ingin disebut mundur. Padang misalnya ia sudah mati separoh, kemudian Pariaman, Pasaman apa lagi Pesisir Selatan yang sudah sejak lama terkubur sebagai kabupaten tertinggal.
Kini ada angin segar yang dihembuskan pemerintah provinsi Sumatera Barat. Seperti , sejumlah proyek fenomenal di Sumatera Barat, telah dimulai. Di antaranya yang paling menghentak publik pesisir adalah pembukaan jalan alternatif Alahan Panjang (Kabupaten Solok) ke Pasar Baru (Kabupaten Pesisir Selatan) yang melewati kawasan hutan konservasi. Ini adalah jalur yang ditunggu tunggu masyarakat Pesisir Selatan sejak lama, sejak nenek moyangnya turun dari Darek. Yang pasti, jalur ini akan mendekatkan Pesisir Selatan ke Lintas Tengah dan Timur sebagai pusat ekonomi Sumatera.
Ruas jalan Alahan Panjang-Pasar Baru yang melewati kawasan hutan konservasi ini mulai dikerjakan tahun 2011 memanfaatkan dana APBD Sumbar 2011. Kendala selama sebelumnya telah pula segera terselesaikan. Pada jalan inipun akan dilengkapi sebuah terowongan di bawahnya untuk hewan melintas. Sehingga aktifitas di jalan raya diyakini tidak akan mengganggu keberadaan hewan-hewan di hutan. Sebuah terowongan pada bagian jalan yang memanfaatkan kawasan hutan. Gunanya sebagai jalan bagi hewan-hewan untuk melintas. Mereka dengan leluasa dapat berkeliaran tanpa terganggu dengan aktivitas jalan raya.
Pembangunan jalur alternatif yang sangat didambakan masyarakat kedua daerah ini, diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp15,3 miliar yang dialokasikan pada tahun jamak. 2011, APBD Sumbar mengalokasikan dana sebesar Rp5,1 miliar untuk pekerjaan pembukaan trase jalan dan pembentukan grade (kelandaian ideal jalan) sepanjang 6 km. Kontrak kerjanya selesai awal 2012 lalu.
Dijadwalkan pada awal Januari 2013 dapat dituntaskan. Jalur alternatif sepanjang 45 km ini sudah lama dirintis Pemprov Sumbar. Namun kelanjutan pekerjaannya terkendala karena memasuki kawasan hutan konservasi. Tetapi seiring waktu dengan tingginya kebutuhan masyarakat setempat, maka dari beberapa kali pembicaraan dengan BKSDA Sumbar, akhirnya diperoleh kesepakatan untuk melanjutkan pembangunan jalan tersebut.
Pada jalur ini nantinya juga akan dipasang rambu-rambu khusus yang mengingatkan masyarakat, diantaranya dilarang adanya pemukiman penduduk di sekitar kawasan hutan, aktifitas perdagangan seperti warung atau rumah makan, dana ketentuan khusus lainnya. Ini tentunya sebuah langkah cerdas yang patut diacungi jempol, setidaknya ada jalan keluar terhadap mandegnya pembangunan jalur Alahan Panjang- Pasar Baru Bayang ini.
Semua berharap pembangunan jalur yang satu ini tidak terkendala seperti jalur Kambura (Kambang - Muara Labuh), karena masalah yang dihadapi tidak serumit Kambang - Muara labuh.
Setelah dekat ke Lintas Tengah, maka target "kami warga" di lintasan Barat adalah bagaimana dekat menuju Lintas Timur yang saat ini menjadi pusat perekonomian Pulau Sumatera. Semakin jauh dari Lintas Tengah dan Timur, maka semakin tertinggallah daerah tersebut, semakin dekat ke Lintas Tengah dan Timur dipercaya akan membaik ekonominya.
Diruas yang sedang dibangun itu, potensi besar yang menunggu adalah segitiga pariwisata Sumbar, yakni Bukit Tinggi, Danau Kembar, dan Pesisir Selatan dengan Titian Akar, Air Terjun Bayang Sani, terus kawasan Mandeh Tarusan. Pesisir Selatan akan terlepas dari kunkungan jalan tunggal lintas barat yang menjemukan.
Terlepas dari soal pariwisata itu, maka jalur ini adalah jalur penting bagi bergeraknya perekonomian, suplai barang dari luar dan ke Pesisir Selatan akan lebih mudah dan berbiaya murah. Sebuah mimpi besar itu telah didepan mata.