Pesisir Selatan - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tengah merancang penerapan kurikulum keagamaan ekstra di sekolah-sekolah umum, mulai dari tingkat SD hingga SMP.

“Kita tidak hanya ingin pelajaran agama itu dua jam seminggu. Ke depan, akan ada program tambahan atau ekstra kurikuler keagamaan di sekolah-sekolah umum,” ujar Risnaldi pada Rabu (28/5/2025).

Ia menegaskan, program tersebut merupakan bagian dari visi besar Pemkab Pessel untuk mengintegrasikan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan secara berimbang. Program ini juga akan menjadi bagian dari indikator dalam rapor siswa.

Langkah ini, kata Risnaldi, merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat yang menginginkan pendidikan berbasis nilai-nilai agama, sekaligus sebagai antisipasi terhadap tantangan zaman, khususnya di era digitalisasi.

“Keinginan masyarakat sudah sangat jelas, banyak orang tua yang mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah umum sekaligus ke sekolah berbasis agama. Ini jadi pertimbangan serius bagi kita,” katanya.

Risnaldi menjelaskan, Pemkab Pessel akan bekerja sama dengan Kementerian Agama, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), serta Dinas Pendidikan dalam perumusan dan pelaksanaan program ini.

Ia juga menyebut bahwa program Nagari Mangaji merupakan langkah konkret dari integrasi tersebut.

“Kita sedang menyiapkan konsep besar ini agar pelajaran agama lebih dikuatkan di sekolah umum. Kita ingin nilai-nilai agama itu hidup di lingkungan pendidikan formal,” ungkapnya.