Bupati Hendrajoni: Gelar Datuak Adalah Amanah Besar. 80 Penghulu Resmi Sandang Gelar Datuak di Nagari Kambang

29 Sep 2025 94 x Dibaca
Bupati  Hendrajoni: Gelar Datuak Adalah Amanah Besar. 80 Penghulu Resmi Sandang Gelar Datuak di Nagari Kambang

Pesisir Selatan – Suasana penuh khidmat mewarnai Kenagarian Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (28/09). Ribuan masyarakat tumpah ruah menghadiri Alek Gadang, sebuah tradisi adat besar berupa pelewaan basamo penghulu, ninik mamak, dan imam khatib.

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, hadir langsung bersama sang istri yang juga Anggota DPR RI, Lisda Hendrajoni, untuk menyaksikan prosesi adat sakral ini. Kehadiran keduanya menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian adat dan budaya Minangkabau.

Dalam sambutannya, Bupati Hendrajoni menyampaikan bahwa gelar Datuak bukan hanya simbol kehormatan semata, melainkan amanah besar yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.

“Seorang Datuak harus mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Ia harus mendengarkan aspirasi rakyat, menengahi konflik dengan bijak, serta menjadi teladan dalam menjaga solidaritas dan persatuan,” ujar Bupati.

Menurutnya, seorang pemimpin adat memiliki peran strategis dalam membina kehidupan bermasyarakat. Dengan kebijaksanaan para penghulu, nagari akan lebih kokoh menghadapi berbagai tantangan zaman.

Bupati juga menegaskan, pemberian gelar Datuak bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, melainkan awal dari pengabdian yang lebih besar. Tanggung jawab sosial dan moral akan semakin berat, namun justru di situlah makna sejati kepemimpinan adat.

Acara Alek Gadang kali ini terbilang istimewa. Sebanyak 80 orang penghulu resmi disandangkan gelar Datuak secara bersamaan. Prosesi ini berlangsung meriah dengan iringan adat, doa, dan restu dari masyarakat yang hadir.

Ribuan warga tampak antusias menyaksikan jalannya acara, mulai dari prosesi adat hingga sambutan para tokoh. Kehadiran masyarakat dalam jumlah besar menunjukkan bahwa adat masih menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial di nagari.

Sementara itu, Anggota DPR RI, Lisda Hendrajoni, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Alek Gadang tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga menjaga kelestarian budaya Minangkabau yang diwariskan leluhur.

“Tradisi seperti ini harus terus kita lestarikan. Selain mempererat persaudaraan antarwarga, juga menjadi pengingat bahwa adat adalah benteng moral dan jati diri masyarakat Minangkabau,” kata Lisda.

Ia berharap para penghulu yang telah dikukuhkan mampu menjalankan peran strategisnya dengan bijak, menjadi teladan bagi generasi muda, serta menjaga marwah nagari agar tetap kokoh dalam bingkai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

Dengan berakhirnya prosesi pelewaan, Alek Gadang di Kenagarian Kambang ini meninggalkan kesan mendalam. Selain mengukuhkan 80 penghulu, kegiatan ini sekaligus mempertegas komitmen bersama untuk menjaga adat dan budaya sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.

Penulis: Riko Candra
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.