Wisata Kuliner Pesisir Selatan : Mengenal Makanan Tradisional yang Lezat “LAPEK SAGAN”

30 Jul 2025 19 x Dibaca
Wisata Kuliner Pesisir Selatan : Mengenal Makanan Tradisional yang Lezat “LAPEK SAGAN”

Lapek Sagan adalah makanan tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat,  yang terbuat dari beras ketan, kelapa, dan pisang. Lapek Sagan memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis, dengan aroma kelapa yang khas. Makanan ini biasanya disajikan sebagai hidangan ringan atau kudapan, dan dapat dinikmati pada berbagai kesempatan, seperti saat sarapan atau sebagai cemilan.

 

Lapek Sagan memiliki keunikan tersendiri dalam proses pembuatannya, yang melibatkan pencampuran bahan-bahan alami dan proses pengolahan yang teliti. Makanan ini juga memiliki nilai budaya yang tinggi di Minangkabau, dan sering disajikan dalam acara-acara adat dan perayaan tradisional. Lapek Sagan merupakan salah satu contoh kekayaan kuliner Minangkabau yang patut untuk dicoba dan dilestarikan.

Ya, Lapek Sagan adalah salah satu makanan khas Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Lapek Sagan sangat populer di Pesisir Selatan dan menjadi salah satu identitas kuliner daerah tersebut. Makanan ini sering disajikan sebagai hidangan ringan atau kudapan, dan dapat dinikmati pada berbagai kesempatan.

 

Dengan demikian, Lapek Sagan merupakan salah satu contoh kekayaan kuliner Pesisir Selatan yang patut untuk dicoba dan dilestarikan.

Asal mula Lapek Sagan khas Pesisir Selatan tidak dapat dipastikan secara pasti, namun berdasarkan tradisi lisan dan pengalaman masyarakat setempat, Lapek Sagan diyakini telah menjadi bagian dari kuliner Pesisir Selatan selama beberapa generasi.

 

Lapek Sagan kemungkinan besar berasal dari kreativitas masyarakat Pesisir Selatan dalam mengolah bahan-bahan lokal yang tersedia, seperti beras ketan, kelapa, dan pisang. Dengan menggunakan bahan-bahan tersebut, masyarakat Pesisir Selatan menciptakan kudapan yang lezat dan bergizi, yaitu Lapek Sagan.

 

Lapek Sagan juga dapat dihubungkan dengan tradisi dan budaya Minangkabau, yang memiliki kekayaan kuliner yang beragam. Makanan ini mungkin telah berkembang dan menjadi bagian dari identitas kuliner Pesisir Selatan melalui proses adaptasi dan inovasi masyarakat setempat.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Lapek Sagan telah menjadi semakin populer dan dikenal sebagai salah satu makanan khas Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

 

Lapek memiliki filosofi tersendiri dalam pembuatannya. Nama "Sagan" sendiri berasal dari kata "sagan karajo" yang berarti "malas bekerja" karena proses membuatnya yang sederhana dan tidak memerlukan banyak tenaga. Lapek Sagan terbuat dari bahan-bahan alami seperti beras ketan, kelapa, dan pisang yang dicampur dan dibungkus dengan daun pisang tanpa menggunakan lidi atau diikat dengan benang.

 

Filosofi Lapek Sagan juga dapat dilihat dari proses pembuatannya yang mudah dan sederhana, sehingga makanan ini dapat dinikmati oleh banyak orang. Lapek Sagan merupakan salah satu contoh kekayaan kuliner Minangkabau yang patut untuk dilestarikan dan dinikmati.


Lapek ini disebut lapek sagan, menurut orang?2; tua, karena lapek ini cara membuatnya sangat gampang, sederhana dan terbuat dari bahan yang mudah ditemukan. Dinamakan sagan / malas karena yang membuatnya terkesan malas, membuat lapek hanya dengan mencampur?2; bahan. Proses membungkusnya, juga tanpa bantuan lidi atau diikat dengan benang.

Walaupun dibuat dari bahan sederhana lapek sagan mempunyai nilai gizi yang cukup tingggi. Beras ketan yang digunakan mengandung kalsium, magnesium, zat besi, dan fosfor yang sangat baik untuk kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Penasaran? Yuk ikuti cara pembuatannya

Bahan – Bahan :

  1. 1 sisir pisang
  2. 1 kaleng susu
  3. Beras ketan putih 200gram yang direndam 1 jam
  4. 1 buah kelapa parut
  5. 1 sdt Gula Pasir
  6. 1 sdt Vanili
  7. 1/2 sdt garam

 

Cara pembuatan :

  1. Campurkan semua bahan; pisang yang dipotong kecil-kecil, lalu tambahkan beras ketan putih, kelapa parut, gula pasir dan vanili.
  2. Aduk?2; semua hingga tercampur rata. Pisang juga semakin jadi makin kecil?2; karena diaduk?2;. Lalu mulai bungkus adonan lepat dengan daun pisang yang sudah didiang di api kompor dan dilap.
  3. Panaskan kukusan. Susun bungkusan lepat di kukusan. Lalu kukus hingga matang (kurleb 20 menit) Setelah matang, angkat lepat dan biarkan dingin. Setelah panasnya hilang, buka bungkusan daun dan lepat siap dimakan.

- Masyarakat dan pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memiliki harapan besar untuk melestarikan Lapek Sagan sebagai bagian dari warisan budaya Minangkabau dan meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya melestarikan tradisi kuliner khas ini dengan cara :

- Meningkatkan Pariwisata: Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, seperti yang dilakukan oleh Ketua TP PKK Yunesti Rusma Yul Anwar, mengukuhkan kepengurusan Komunitas Wisata Kuliner Pasisia untuk mempromosikan kuliner khas daerah ini, termasuk Lapek Sagan.

- Mengembangkan Ekonomi Lokal: Dengan melestarikan dan mempromosikan Lapek Sagan, masyarakat dan pemerintah berharap dapat meningkatkan ekonomi lokal melalui penjualan kuliner khas ini.

- Mengembangkan Resep dan Variasi: Mengembangkan resep dan variasi Lapek Sagan dapat membantu meningkatkan daya tarik kuliner khas ini dan membuatnya lebih menarik bagi masyarakat luas.

- Melatih Generasi Muda: Melatih generasi muda tentang cara pembuatan Lapek Sagan dapat membantu melestarikan kuliner khas ini dan memastikan bahwa tradisi ini terus berlanjut.

- Lapek Sagan perlu dilestarikan dan dipromosikan melalui media sosial, acara kuliner, dan kegiatan pariwisata, untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap kuliner khas ini, serta mengembangkan ekonomi lokal dan pariwisata.

 

Dengan demikian, Lapek Sagan dapat menjadi contoh kekayaan kuliner Minangkabau khususnya Pesisir Selatan yang patut untuk kita lestarikan dan dinikmati sampai ke anak cucu kita nanti.

Penulis: Robby Octora Romanza
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.