Kambang-- Warga di Kampung Nyiur Gading, Nagari Kambang Induk, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan rakit apung untuk menyebrangi sungai akibat jembatan alternatif di daerah itu putus diterjan air sungai beberapa hari belakang ini.

Berdasarkan informasi dilapangan jembatan ini merupakan jembatan darurat sebagai penggati jembatan permanen sedang dalam pembangunan. Sedikitnya, akses ribuan warga dari Kampung Limau Manih Kulam, Kampung Akad dan lainnya terganggu akibat kondisi tersebut.

Untuk menuju kampung masing-masing warga-pun menyewa rakit apung yang disediakan warga setempat. Sedikitnya, warga menyewa rakit apung dengan biaya Rp5 ribu untuk sampai ke seberang tujuan.

"Lumayan untuk sampai ke sembarangan kami haru bayar Rp 5 ribu. Ini dilakukan secara antri dengan bergantian satu-satu," sebut Adi.

Selain menggunakan rakit, sebagian warga juga ada menyeberangi sungai berjalan kaki. Diantaranya, dilakukan bagi warga yang tidak menggunakan kendaraan, seperti motor dan sepeda.

"Kalau tidak ada barang bawaan yang berat, tanpa rakit juga bisa. Kerena, air tidak terlalu dalam,"jelasnya.

Sementara, Camat Lengayang Muliyadi sudah mengetahui kondisi jembatan tersebut. Jembatan tersebut merupakan jembatan darurat untuk warga karena jembatan permanen sedang dalam perbaikan.

"Terkait putusnya jembatan darurat tersebut, telah dilaporkan ke bupati dan dinas terkait,"terangnya.

Menurutnya, untuk sementara warga agar bisa memaklumi dan melewati akses alternatif lainnya. Sebab, pembangunan jembatan permanen sebagai penghubung akan segera disiapkan.

"Untuk sementara akses jalan bisa melalui jembatan gantung di Medan baik atau melewati jalan Kulam-Kapau. Karena gantung sedang diganti dengan permanen dan dalam proses pengerjaan,"pungkasnya. (08)