Tiga Nagari di Bayang setiap tinggi curah hujan selalu langganan banjir mengakibat ratusan rumah penduduk terendam air

30 Nov 2017 514 x Dibaca

Painan,30 November 2017- Tiga kenagarian di kecamatan Bayang Pessel ketika tinggi curah hujan selalu langganan banjir yaitu, kenagarian Gurun Panjang Utara , kenagarian gurun Panjang induk dan kenagarian gurun Panjang Barat, akibat banjir membuat ratusan rumah penduduk terendam air dengan kedalam berpriasi, bahkan air banjir mencapai kedalaman 1 meter, musibah banjir sering membuat hubungan lalulintas dari Pasar Baru Bayang menuju Lumpo kecamatan IV Jurai Pessel terputus .

Wali nagari Gurun Panjang Bayang Pessel Andi Reflindo,Kamis (30/11) mengakui, faktor penyebab banjir salah satunya akibat arus air sungai batang Lumpo mengalir tidak lancar menuju muara, sungai yang berbelok belok dan faktor polongan pembuang air yang sempit di jalan kabupaten dekat kantor wali nagari Gurun Panjang Barat, kondisi tersebut membuat air tertahan dan banjir sulit untuk dikendalikan , tak heran masyarakat terpaksa diselimuti banjir dalam waktu yang lama.

Akibat musibah banjir yang sering terjadi memicu kerugian yang cukup besar bagi masyarakat, terutama bagi para petani, sawah milik mereka yang sudah berisi padi mengalami kerusakan dihondoh banjir, kemudian ternak peliharaan banyak yang mati seperti, itik, ayam, kambing dan sapi, padahal usaha tersebut sebagai mata rantai kehidupan mereka dalam memenuhi tuntutan kehidupan keluarga.

Kepala Dinas PSDA Pessel Doni Gusrizal mengakui daerah ailiran sungai batang lumpo melalui daerah pemukiman masyarakat ke 3 nagari tersebut, kondisi sungai yang berliku-liku perlu dilakukan normalisasi dengan pelurusan, selama ini daerah tersebut sudah mendapat program normalisasi yang bakal menelan dana milyaran rupiah, namun ketika pekerjaan dilaksanakan terganjal akibat ada saja masyarakat meminta ganti rugi, akhirnya proyek yang cukup besar tersebut terpaksa dipindah ke daerah lain, hal ini jelas sangat merugikan kepada masyarakat setempat.

Dengan seringnya terjadi banjir, masyarakat kembali meminta kepada pemerintah agar sungai batang lumpo di normalisasi,pembangunan tersebut tentu membutuhkan dukungan masyarakat , terutama dalam masalah pembebasan lahan untuk pembangunan tersebut , pasalnya tidak ada anggaran ganti rugi yang disediakan oleh pemerintah, ujarnya.

Salah seorang warga Gurun Panjang Edi (47) berharap kepada pemerintah agar nagarinya dapat dibebaskan dar ancaman banjir, dengan adanya arus air sungai yang lancar mengalir, setidaknya kerugian yang diderita masyarakat dapat ditekan, kemudian ekonomi masyarakat berkembang seperti, pengarapan lahan tidak lagi ada kendala dari ancaman banjir.

Selama ini bila terjadi banjir, masyarakat terancam rasa ketakutan, karena musibah tersebut dapat membawa korban harta benda bahkan jiwa, seharusnya masalah ini tidak terjadi lagi, bila pemerintah peduli terhadap nasib rakyat yang selalu menderita kerugian akibat langganan banjir (10)

Penulis: M. Joni, S.H
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.