Pesisir Selatan -- Alokasi dana desa diharapkan difokuskan pada pemberdayaan SDM dan ekonomi nagari,kalau selama ini penggunaannya lebih banyak ke infrastruktur, mulai tahun ini dan tahun depan lebih banyak kepada pemberdayaan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sumatera Barat, Syafrizal Ucok pada kegiatan Workshop penguatan Bamus/tokoh masyarakat di Hotel Hannah Painan kepada Walinagari, lurah,Bamus,Pokdarwis di Kawasan Mandeh Rabu(25/11)
Menurutnya salah satu yang bakal didorong dengan dana desa, adalah pembentukan BUMDes dan pengembangan desa wisata. Sebab pariwisata diakui merupakan sektor yang cukup menjanjikan.
"Jadi BUMDes dan desa-desa wisata akan kita push. Pariwisata memang yang paling cepat, karena BUMDes-BUMDes kita di pariwisata pendapatannya lebih besar dari dana desa yang diterima," ujarnya
Selain itu, melalui pengembangan BUMDes dan desa wisata, diharapkan makin banyak tenaga kerja yang dapat terserap. "Banyak penciptaan lapangan kerja kemudian kita," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan Hadi Susilo mengungkapkan dana desa yang diberikan pemerintah bisa untuk membangun destinasi wisata. Setiap nagari bisa membuat pusat kuliner atau tempat yang bisa memantik perhatian wisatawan.
Menurutnya membuat desa wisata tidak sulit. Dengan adanya dana desa, pemerintah nagari bisa menganggarkan dana tersebut untuk menggali potensi wisata yang ada di daerahnya masing-masing sesuai kearifan lokal yang tumbuh di masyarakatnya.Setiap desa pasti memiliki keunggulan, baik dari segi sumber daya alam ataupun sumber daya manusianya.
"Menciptakan desa wisata itu gampang. Yang paling penting ada brand image-nya, buat event yang rutin dan buat kompetisi-kompetisi sehingga orang sering datang. Dengan adanya desa wisata kebudayaan masyarakat bisa lebih berkembang. Sanggar-sanggar budaya bisa terus hidup dan berkembang," katanya
Menurutnya, satu destinasi wisata diharapkan dapat mempekerjakan beberapa orang tenaga kerja yang berasal dari masyarakat . Ia mencontohkan, pembuatan kafe-kafe bernuansa alam bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. (07)
Penulis:
Elfi Mahyuni, S.H