Painan, Mei

Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 17 Sungai Gambir, nagari Tapan, kecamatan Basa IV Balai terancam amblas terseret arus Sungai Gambir. Kini jarak gedung sekolah tersebut hanya tinggal hitungan centi meter saja dengan tebing sungai. Selain itu Aliran sungai itu juga mengancam perumahan penduduk sekitar sungai Gambir.

Pantaun pesisirselatan.go.id  dilokasi, tebing sungai terus terjadi penyusutan karena gerusan arus sungai. Kondisi itu lebih parah lagi jika musim hujan datang, arus sungai yang tekanannya kuat terus menghantam tebing sungai.

Dikhawatirkan, jika kondisi ini tidak cepat diatasi pihak terkait gedung SD ini akan terjungkal ke Sungai Gambir. Tidak itu saja, ratusan rumah penduduk yang ada sekitar aliran sungai juga menjadi imbas dari keganasan sungai tersebut.

"Sebagian bangunan SD 17 Sungai Gambir memang sudah berada persis di pingir sungai. Padahal jarak bangunan SD tersebut sebelumnya puluhan meter dari aliran sungai. Kami cemas, jika musim hujan kampung kami ini dihanyutkan sungai gambir. Yang jelas, saat musim hujan kegiatan belajar anak-anak disekolah itu pasti terganggu. Mereka tidak akan nyaman lagi belajar dalam kelas," ungkap Rusli (45) seorang warga Sungai Gambir.

Ratusan kepala keluarga yang tinggal di kampung Sungai Gambir tepatnya di sepanjang aliran sungai ini harus selalu siaga. Pasalnya setiap kali hujan, aliran sungai yang cukup deras ini selalu mengikis tebing sungai hingga ke pemukiman warga sepanjang 135 meter.

Aliran batang sungai gambir ini, sekarang bukan saja mengancam bangunan SDN 17 ini saja, tapi juga terhadap pemukiman masyarakat yang dihuni oleh ratusan kepala keluarga.

Jika pihak terkait dalam hal ini dinas Pengelolaan Sumber Daya Air tidak segera melakukan pengamanan, maka satu-satunya sekolah yang ada di kampung ini akan terseret bersama aliran sungai. Satu rumah milik warga sebelumnya sudah ada yang terseret aliran sungai. Namun hingga saat ini belum juga ada upaya pengamanan dari dinas terkait. (04)