Sutera-- Sanggar Kurai Tanjung Koto Baru sukses menarik perhatian masyarakat Kenagarian Aur Duri Surantih, khususnya Koto Baru. Upaya anak muda dalam melestarikan kesenian tradisional berhasil menghidupkan kampung dua kali sepekan.
Meski baru berdiri, sanggar yang diresmikan 9 September 2017 itu telah mengundang perhatian tokoh masyarakat, anggota DPRD setempat, dan menjadi perhatian unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) seperti jajaran Polsek Sutera.
"Kami memulainya dengan swadaya masyarakat. Karena baru berdiri, jadi kami fokus latihan randai dulu sesuai kesepakatan bersama," terang pengurus sanggar, Webry pada Ranah pasisirselatankab.go.id, Jumat (9/3).
Lima bulan berjalan, menurut Webry, sanggar sudah mendapat tempat di mata masyarakat. Hal ini terlihat dari antusias masyarakat dalam menyaksikan kegiatan seni itu. Anak-anak pun diserahkan sebagai anggota randai.
"Anak-anak randai (peserta) kita, sudah mencapai 80 orang. Untuk memusatkan latihan, kita bagi antara Rabu sore dan Sabtu," jelasnya.
Webry tidak menampik, menghidupkan sanggar kesenian tidak semudah membalik telapak tangan. Apalagi bergerak mulai dari nol. Para pengurus sanggar harus mengumpulkan donasi dari berbagai donatur untuk menutupi konsumsi latihan, terutama honor guru.
"Alhamdulillah, dari beberapa orang donatur kami bisa menjalaninya dengan baik. Semoga sanggar yang kami gerakan saat ini, bisa hidup sampai kapanpun," pungkasnya.
Sebelumnya, peresmian sanggar di Koto Baru dihadiri Muspika setempat, seperti Kapolsek Sutera AKP Alkadri, Anggota DPRD Pessel Dapil Sutera-Lengayang serta Wali Nagari Aur Duri Surantih, Rajunas. (08)