Rest Area Sei Gemuruh Mandeh Kian Menawan

18 Apr 2018 2473 x Dibaca
Rest Area Sei Gemuruh Mandeh Kian Menawan

Painan,18 April 2018 --Pesatnya perkembangan pariwisata Sumatera Barat beberapa tahun belakangan ini menjadi daya tarik wisatawan dari luar Sumatera barat untuk datang berkunjung.  Terutama Kawasan Mandeh sebagai Ikon wisata Bahari Sumatera barat diharapkan mampu menjadi magnet terbesar wisatawan berkunjung ke Sumatera Barat.

 Namun beberapa destinasi di Kawasan Mandeh masih memerlukan sarana prasarana dasar untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.Menyikapi kebutuhan pengunjung yang mulai mendesak pemerintah Kabupaten Pesisir selatan mulai mempersiapkan destinasi  yang memiliki tingkat kunjungan tinggi. Salah satunya adalah tempat pemandian air tawar Sungai Gemuruh.

Pemandian air tawar Sungai Gemuruh ini menjadi destinasi wajib bagi pengunjung yang datang ke Kawasan Mandeh. Karena setelah beraktifitas seharian dengan air laut di Kawasan Mandeh, Pemandian Sungai Gemuruh menjadi tujuan untuk membersihkan diri dari laut dengan berendam di sungai yang sejuk.

Oleh Karena itu Pemda Pessel mempersiapkan Rest Area Sungai Gemuruh dengan melengkapi sarana prasarana dasar seperti : tempat ibadah, Gazebo, Toilet dan Ruang Bilas. Rest Area Sungai Gemuruh ini mulai di bangun pada 19 Juli 2017 dan selesai pada 29 Desember 2017 dengan Dana Alokasi Khusus Kementrian Pariwisata senilai Rp. 1.072.000.000,00- 

Arsitek Sei Gemuruh  Renggo Pernanda, ST. IAI Rabu (18/4) mengungkapkan Konsep rancangan arsitektur Musholla Sungai Gemuruh ini mengadopsi gaya arsitektur Surau Tuo Minangkabau.

Menghadirkan kembali sosok Surau tradisional diharapkan dapat merepresentasikan identitas arsitektur lokal dan tatanan budaya masyarakat asli minangkabau pada masa lampau, sehingga memberi pengaruh terhadap ruang imajinasi, psikologis dan perilaku wisatawan yang datang berkunjung ke Rest Area Sungai Gemuruh. 

"Seiring dengan mempersiapkan destinasi wisata di kawasan Mandeh sebagai Destinasi Wisata Halal dengan tema“Pariwisata Basandi Adat, Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.”  Rancangan Arsitektur bergaya Surau Tuo di Kawasan Mandeh ini merupakan sebuah himbauan untuk kembali ke Surau dan juga menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap arsitektur tradisional Minangkabau," ujarnya 

Disamping itu, rancangan Mushola Sungai Gemuruh ini merupakan sebuah kampanye pelestarian budaya dan arsitektur minangkabau yang dewasa ini mulai ditinggalkan (terutama untuk rancangan Masjid / Musholla). bangunan Musholla ini sebagai reminder bahwa kita sebenarnya memiliki rancangan tempat ibadah yang original dan memiliki kearifan lokal yang kaya akan makna.

Dimana Layout bangunan musholla ini di desain persegi dengan ukuran 6x6 meter. Dinding bangunan miring dan mengembang keatas mengikuti bentuk asli Surau Tuo. Desain atap tiga tingkat meruncing ke atas merupakan ciri khas arsitektur surau tradisional minangkabau.

"Yang membedakan bangunan mushola Sungai gemuruh ini dengan surau tuo yang asli adalah sistem strukturnya. Struktur bangunan dibuat dari beton bertulang tanpa tiang penyangga atap di tengah – tengah ruangan agar Jemaah lebih leluasa beribadah di dalam musholla," ujar ya (07)

Penulis: Elfi Mahyuni, S.H
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.