Painan, Juni
Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan kapal evakuasi sebagai sarana dan prasarana pendukung untuk mengoptimalkan penanganan berbagai bencana alam. Sebab daerah itu
termasuk salah satu daerah rawan berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor dan gempa.

Hal itu dikatakan Kepala Kantor Kesejahteraan Bangsa Perlindungan Masyarakat dan Politik (Kesbanglinmaspol) Kabupaten Pessel, Suardi ketika ditemui pesisirselatan.go.id di Painan kemaren. Peralatan itu merupakan kebutuhan yang mendesak dan seharusnya sudah dimiliki Pessel sejak jauh hari sebelumnya.

"Kapal evakuasi tersebut sangat dibutuhkan dalam membantu penanganan bencana seperti peristiwa nelayan hilang atau orang hilang dilaut. Hal itu seringkali terjadi di Pessel, seperti kapal tenggelam. Ini sesuai dengan kondisi daerah dan mata pencarian masyarakatnya mayoritas nelayan.," kata kepala kantor Kesbang Pol dan Linmas Pessel, Suardi.

Dalam satu bulan, hal itu bisa saja terjadi hingga beberapa kali, apalagi musim cuaca buruk. Belum lagi peristiwa orang hilang dilaut dan sungai akibat mandi-mandi.

"Sejak bulan lalu hingga kini, peristiwa orang hilang di laut dan di sungai sudah mencapai 5 orang. Seperti peristiwa tenggelamnya dua bocah di kecamatan Bayang dan di kecamatan Koto XI Tarusan. Peristiwa ini, menyulitkan tim SAR yang di bawah koordinasi Kesbanglinmaspol dalam melakukan pencarian dan evakuasi," ulasnya.

Sarana yang dimiliki Pessel saat ini dalam memberikan pertolongan untuk meminimalisir terjadinya korban dari bencana seperti kebakaran baru sebatas yang terjadi didaratan. Peralatan itu, dua unit mobil pemadam kebakaran, tenda pengungsian, tandu, satu mobil dan dua motor gerak cepat bantuan PNPB.

Untuk dilaut, saat ini Pessel baru memiliki kapal pada dinas DKP dan Pariwisata. Saat bencana terjadi di laut, seringkali tim SAR mengalami kesulitan dalam hal koordinasi, termasuk persoalan teknis pengoperasian.(04)