Pesisir Selatan – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menargetkan produksi padi mencapai 185 ribu ton pada tahun ini melalui program penanaman serentak di 14 kecamatan.
Program ini diterapkan dengan metode Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) di atas lahan seluas 38 ribu hektare.
Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan Madrianto, menyampaikan bahwa pencanangan ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Pessel dalam mendorong peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani.
Selain itu, penanaman serentak ini juga termasuk salah satu upaya dalam mewujudkan program unggulan Pemerintahan Hendrajoni-Risnaldi Ibrahim yaitu Nagari Kanyang.
“Target kita tahun ini adalah 185 ribu ton padi dari total luas tanam 38 ribu hektare di seluruh Pesisir Selatan,” ungkap Madrianto di sela-sela kegiatan pencanangan tanam serentak yang dimulai dari Kecamatan Bayang, Senin (19/5/2025).
Metode MTOT yang digunakan dalam program ini dinilai sangat efektif karena tidak memerlukan proses pembajakan sawah.
Jerami bekas panen dimanfaatkan sebagai mulsa dan sekaligus pupuk alami.
Selain menghemat biaya, metode ini juga terbukti mampu menekan serangan hama dan meningkatkan kesuburan tanah.
“Dengan metode MTOT, biaya produksi lebih hemat dan hasil panen bisa meningkat hingga 30 persen. Ini sangat menguntungkan bagi petani kita,” tambahnya.
Madrianto juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi petani melalui penyuluh lapangan, serta memastikan ketersediaan sarana produksi seperti pupuk dan benih.
Pencanangan penanaman serentak ini merupakan bagian dari program unggulan daerah Nagari Kanyang, yang bertujuan menjadikan petani lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi.