Pesisir Selatan – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mendorong nagari-nagari yang memiliki desa wisata untuk menggelar minimal satu event setiap tahunnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi memperkuat sektor pariwisata berbasis budaya lokal yang otentik dan berdaya tarik tinggi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pessel Suhendri, mengatakan bahwa desa wisata memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan melalui penguatan tradisi dan budaya masyarakat setempat dalam bentuk event tahunan.
“Kita mendorong minimal nagari yang memiliki desa wisata harus menganggarkan dan melaksanakan event tahunan. Dana desa juga bisa digunakan untuk event tersebut,” ujar Suhendri di Painan, Sabtu(17/5/2025).
Ia menegaskan, penggunaan dana desa untuk kegiatan pariwisata sudah diatur dalam Peraturan Daerah, sehingga nagari bisa lebih leluasa dalam mendesain event untuk menarik wisatawan.
Hingga kini, terdapat sekitar 23 hingga 25 desa wisata di Kabupaten Pesisir Selatan yang telah disahkan melalui Surat Keputusan (SK) resmi. Beberapa nagari bahkan sudah lebih dulu memulai pelaksanaan event budaya secara rutin.
Di Nagari Koto Nan Duo, Kecamatan Batangkapas, digelar Festival Anak Nagari sebagai bentuk pelestarian budaya dan memperkuat semangat kebersamaan.
Nagari Limau Gadang Lumpo, Kecamatan IV Jurai, telah menginisiasi malamang menjelang Ramadan. Sementara itu, Nagari Inderapura di Kecamatan Pancung Soal rutin menyelenggarakan tradisi balimau paga dalam menyambut bulan suci.
“Event-event seperti ini sebelumnya dianggap sebagai budaya lokal semata. Ke depan, akan kita masukkan dalam kalender event resmi kabupaten agar menjadi agenda tahunan yang terstruktur,” jelas Suhendri.
Suhendri menambahkan, budaya lokal yang mungkin dianggap biasa oleh masyarakat setempat justru menjadi sesuatu yang unik dan menarik bagi wisatawan.
Ia mencontohkan, kegiatan seperti makan bajamba menyimpan nilai etika, kebersamaan, hingga filosofi adat yang mampu menjadi daya pikat tersendiri.
“Bagi kita mungkin biasa, tapi bagi wisatawan luar, ini luar biasa. Mereka datang untuk mencari pengalaman budaya yang otentik. Di sisi lain, kita juga membangkitkan kembali nilai-nilai karakter bagi generasi muda,” ujarnya.
Selain memperkenalkan budaya secara luas, event tahunan di desa wisata diharapkan memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat. Mulai dari peningkatan pendapatan pelaku UMKM, pengelola homestay, jasa transportasi, hingga seniman dan pelaku pertunjukan lokal.