Pesisir Selatan — Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska, menghadiri Festival Menoreh Mandeh yang digelar di Kawasan Mandeh, Kecamatan Tarusan, pada Kamis (31/7/2025). Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Direktur Jenderal Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Festival Menoreh Mandeh merupakan inisiatif dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang mengusung tema pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan pariwisata berbasis keberlanjutan di wilayah pesisir.
Salah satu agenda utama dalam festival ini adalah kegiatan penanaman mangrove di pesisir Kawasan Mandeh. Penanaman dilakukan secara simbolis oleh Sekda Pessel, Wakil Rektor UGM, dan Dirjen Kehutanan, serta diikuti oleh mahasiswa KKN dan masyarakat setempat.
Sekda Mawardi Roska menyampaikan apresiasi atas dedikasi mahasiswa UGM yang telah memprakarsai kegiatan tersebut. Ia menilai festival ini tidak hanya memiliki nilai ekologis, tetapi juga memberi dampak positif bagi pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
“Penanaman mangrove ini adalah langkah konkret dalam menjaga kelestarian alam kita. Kawasan Mandeh bukan hanya aset pariwisata, tapi juga ekosistem penting yang harus dijaga bersama. Kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa pembangunan harus selaras dengan pelestarian,” ujar Mawardi.
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor demi keberlanjutan kawasan pesisir pantai.
“Pemkab Pessel sangat terbuka terhadap sinergi dengan perguruan tinggi dan kementerian. Kami percaya bahwa kolaborasi inilah yang menjadi kunci dalam mendorong pembangunan daerah secara holistik dan berkelanjutan,” tambahnya.
Wakil Rektor UGM menyatakan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program KKN menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi universitas dalam menjawab tantangan masyarakat. Ia berharap kolaborasi antara UGM dan pemerintah daerah dapat memperkuat jembatan ilmu pengetahuan dan praktik di lapangan.
Sementara itu, Dirjen Kehutanan menegaskan pentingnya pelestarian ekosistem mangrove sebagai benteng alami kawasan pesisir. Ia menyebut penanaman seperti ini harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan agar memberikan dampak jangka panjang terhadap keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Festival Menoreh Mandeh juga diramaikan oleh berbagai kegiatan edukatif dan budaya, seperti pameran produk UMKM lokal, pertunjukan seni tradisional, dan diskusi lingkungan yang melibatkan pelajar dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini menjadi sarana interaksi dan pembelajaran bersama antar pemangku kepentingan.
Melalui kegiatan ini, Festival Menoreh Mandeh diharapkan tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga mampu melahirkan model kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam pengelolaan kawasan pesisir pantai. Kegiatan ini dinilai memiliki potensi besar untuk direplikasi di wilayah pesisir lainnya yang memiliki karakteristik serupa dengan Mandeh.
Dengan semangat kolaborasi yang dibangun dalam festival ini, Pemkab Pessel berharap Kawasan Mandeh dapat menjadi contoh pengembangan daerah pesisir yang mengedepankan kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.