Pesisir Selatan – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat di tingkat nagari, Nagari Tuik IV Koto Mudiek, Kecamatan Batangkapas, menggelar pelatihan kader Posyandu bidang kesehatan di TK Permata Bunda pada Kamis (11/9/2025).
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, yakni Emmi Fauzianti, SKM, dan Indrayani, SKM. Kegiatan difokuskan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Dalam pemaparannya, narasumber menjelaskan konsep Pelayanan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP). Layanan ini mencakup pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan, serta penyuluhan kesehatan bagi seluruh kelompok masyarakat mulai dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.
Pelayanan utama Posyandu ILP meliputi skrining kesehatan terpadu, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, edukasi gizi seimbang, imunisasi, serta pemberian makanan tambahan. Model layanan ini diharapkan dapat memperluas akses dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat.
Alur pelayanan di Posyandu ILP dilaksanakan melalui lima tahapan, yaitu pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan serta penyuluhan, dan diakhiri dengan validasi data. Validasi dianggap penting agar pencatatan data peserta lebih akurat serta meminimalisir kesalahan dalam pelaporan.
Selain itu, layanan juga disesuaikan dengan kelompok sasaran. Bayi dan balita memperoleh imunisasi, vitamin A, obat cacing, serta pemeriksaan tumbuh kembang. Ibu hamil mendapatkan pemeriksaan tekanan darah, konseling gizi, serta makanan tambahan bagi yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Sementara untuk remaja, dewasa, dan lansia diberikan layanan skrining kesehatan, pemeriksaan tekanan darah, gula darah, lingkar perut, serta pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas).
Pada sesi berikutnya, narasumber menyampaikan materi tentang 25 kompetensi dasar kader Posyandu dalam Program ILP. Kompetensi tersebut terbagi dalam lima kategori, yaitu pengelolaan Posyandu, layanan bagi bayi dan balita, ibu hamil, nifas, dan menyusui, usia sekolah dan remaja, serta usia dewasa dan lansia.
Kompetensi ini mencakup kemampuan melakukan pencatatan dan pelaporan, penyuluhan gizi, deteksi dini penyakit, serta pemberdayaan masyarakat. Dengan keterampilan tersebut, kader Posyandu diharapkan semakin siap dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan di lingkungan masing-masing.
Sebagai tindak lanjut, kader Posyandu akan dibina melalui pelatihan berjenjang, penilaian, serta pemberian Tanda Kecakapan Kader (TKK). TKK dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu Kader Purwa, Kader Madya, dan Kader Utama, yang menandai tingkat keterampilan dan kompetensi kader.
Wali Nagari Tuik IV Koto Mudiek, Zainul Idrus, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pelatihan kader Posyandu sangat penting karena kader merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di nagari.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, para kader semakin terlatih dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Dengan keterampilan yang dimiliki, kader Posyandu dapat menjadi mitra pemerintah nagari dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, kader Posyandu di Nagari Tuik IV Koto Mudiek diharapkan semakin terampil, profesional, serta berkontribusi nyata dalam memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan.