Painan,1 Desember 2017 Warga Kampung Tambang Olo di kecamatan IV Jurai Pessel bakal terbebas dari isolasi, saat ini tengah dikerjakan pembangunan kembali jembatan gantung sebagai sarana lalulintas, sebelumnya jembatan yang digunakan masyarakat hanyut terbawa banjir bandang yang terjadi pada 23 Januari 2015.
Wali Nagari Tambang M Taufik Syarif mengakui, warga Kampung Tambang Olo yang berpenduduk 200 Kepala Keluarga ( KK) enggan ke kota, pasalnya mereka harus masuk kedalam sungai Batang Lumpo yang airnya deras dan besar menyebrang sungai untuk sampai di nagari tambang, setidaknya setiap hari para murid dan siswa harus bertarung nyawa menyebrang sungai tersebut melawan arus yang deras pergi ke sekolah.
Akibat banjir bandang yang terjadi beberapa tahun silam tidak sedikit menelan korban dan kerugian bagi masyarakat, pemerintah dan pembangunan daerah, bahkan juga merenggut 2 orang korban jiwa yaitu, Ridwan (50) dan Bunazar Imam Khatib(70)warga setempat.
Terputusnya hubungan lalulintas melalui jembatan gantung akibat hanyut dihantam banjir bandang,masyarakat merasa kesulitan keluar daerah, terutama dalam membawa hasil bumi untuk dipasarkan, kendala masyarakat tersebut nampaknya terabaikan oleh pemerintah, terbukti jembatan sebagai sarana lalulintas bagi masyarakat pembangunannya kembali memakan waktu yang panjang dan baru kondisi saat ini teralisasi.
Menurut Taufik Syarif, masyarakat merasa bangga dan lega akan kepedulian pemerintah pusat yang telah mengatasi keluahan masyarakat tentang kebutuhan sebuah jembatan sebagai sarana lalulintas,pembangunan yang memafaatkan dana APBN tersebut menelan dana Rp 1,9 Milyar lebih diperkirakan akan rampung pada akhir Desember 2017 ini.
Adril (49) warga Tambang mengakui,dengan adanya jembatan gantung yang memadai, kecemasan dan ketakutan masyarakat akan teratasi,setidaknya fasilitas ini mampu menekan angka kecelakaan,pemerintah membangun jembatan aksi pengambil bahan bangunan Sirtukil( Pasir batu dan Kerikil) oleh PT Taruko Putra Nusantara, meskipun sudah dilarang oleh Dinas ESDM provinsi Sumbar, namun aksi pengabil Sirtukil tersebut terus berlanjut yang harus menjadi perhatian pemerintaah(07)