Demokrasi adalah sebuah proses bernegara menuju kehidupan rakyat yang lebih baik. Dengan demokrasi rakyat diminta menentukan pilihan-pilihannya untuk mencapai tujuan hidup bernegara. Tujuan hidup bernegara sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 antara lain guna mewujudkan kesejahteraan sosial secara adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan keinginan tersebut perlu pemimpin yang dipilih dan wakil rakyat yang menyuarakan keinginan rakyat dalam suatu lembaga perwakilan. Pemimpin dan wakil rakyat dipilih melalui proses politik dalam periode tertentu.
Proses Politik di Indonesia saat ini sedang berlangsung penuh dinamika, menjelang tanggal hari pemilihan, yakni tanggal 17 April 2019. Tak terkecuali di Pesisir Selatan. Berbagai kegiatan yang dibolehkan undang undang, atau aturan Pemilu tak kalah menariknya. Apalagi masa kampanye, yang diizinkan antara 23 September 2018 hingga 13 April 2019, sudah dimulai melalui berbagai media. Pemilu kali ini adalah memilih anggota DPD, DPR, DPRD Prop, dan DPRD Kab/kota, dan tentu saja juga pemilihan Presiden untuk lima tahun ke depan.
Ada sebanyak 16 partai politik peserta Pemilu, dan 2 calon presiden yang kita semua sudah tahu. Di Pesisir Selatan, Pemilu kali ini hanya diikuti oleh 15 partai politik, karena PKP Indonesia tak mampu menghadirkan para jagonya. Mereka akan memperebutkan lebih kurang 329.817 suara rakyat Pesisir Selatan, yang pada tanggal 17 April 2019 akan berumur 17 tahun ke atas. Dengan jumlah suara yang relatif tinggi, dan merupakan suara terbanyak ke dua setelah Padang di Sumatera Barat, maka tak heran jika Pesisir Selatan merupakan daerah penuh harapan bagi banyak Calon DPD, DPRRI, DPRD Propinsi, dan tentu juga DPRD Kabupaten.
Jika dibandingkan dengan penduduk Pesisisir Selatan yang berjumlah lebih kurang 520.036 jiwa (Catatan sementara Capil, 2018) berarti yang berhak memilih sekitar 63,42 persen. Dengan demikian, ada lebih kurang 190.219 jiwa penduduk dalam usia muda, yang memiliki potensi luar biasa pada lima tahun ke depan.
Dari pemilih sebanyak 329.817 penduduk tersebut, jumlah pemilih laki laki lebih sedikit dari pemilih perempuan. Pemilih laki laki lebih kurang 162.654 pemiih atau sekitar 49,32 persen, dan pemilih perempuan sebanyak 167.163 pemilih atau 50, 68 persen. Wilayah pemilihan tetap terbagi dalam 5 daerah pemilihan (dapil), Cuma Dapil 1 bertukar dengan Dapil 2. Kalau dulu Dapil 1 merupakan Koto XI Tarusan, Bayang Dan Empat Nagari Bayu, sekarang menjadi Dapil 2, dan Dapil 2 yang lama menjadi Dapil 1.
Jumah kursi yang diperebutkan adalah 45 kursi. Sedangkan jumlah Daftar Calon Tetap (DCT) yang akan berupaya merebut suara pemilih di Pesisir Selatan untuk mewakili rakyat di DPRD kabupaten sebanyak 615 orang calon legislative. Mereka akan berupaya menampilkan ide-ide, wajah senyum, baik dan kebaikan, janji demi janji, dan tentu saja harapan agar mereka nanti menjadi yang terbaik untuk dipilih rakyat sehingga menjadi yang berhak wakil rakyat di DPRD kabupaten. Mereka telah memasang gambar partai dan foto foto yang menarik di berbagai sudut nageri dan kampung. Bahkan ada yang sampai ke puncak bukit dan di tepi tepi sawah. Pokoknya semarak dengan berbagai warna warni bendera partai.
Tepat pemungutan suara sebanyak 1.478 TPS, dengan jumlah panitia (PPK) yang akan mengatur agar pemilihan tertib dan sesuai aturan sebanyak 45 PPK. Ada 3 orang PPS (Panitia Pemungutan Suara) per nagari sehingga jumlah PPS keseluruhan 546 orang PPS. Sedangkan jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara sebanyak 1.478 kelompok dengan petugas 9 orang tiap kelompok (yang terdiri dari 7 panitia dan 2 Linmas), sehingga jumlah kesemua mencapai 13.302 orang KPPS.
Tentu saja Pesta demokrasi pada tanggal 17 April 2019 yang akan datang menjadi pesta bagi semua rakyat, termasuk penduduk Pesisir Selatan. Mudah mudahan kita akan memperoleh wakil rakyat yang berintegritas untuk bermitra dengan Pemerintah Daerah membangun daerah ini di masa depan. Wasss
