Masyarakat Nagari Talaok Pessel Melestarikan Seni Budaya Dalam Mengatasi Penyakit Masyarakat

07 Feb 2018 460 x Dibaca

PAINAN Masyarakat di Kenagarian Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, kembali melestarikan seni budaya dalam upaya mengatasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di daerah itu.

Di Zaman globalisasi dan perkembangan informasi dan teknologi seperti yang marak berkembang belakangan ini, cenderung mendorong manusia menjadi makhluk individualis. Ruang sosial semakin berkurang, interaksi sosial bergeser ke ruang - ruang maya, sehingga kepekaan sosial menjadi luntur.
Untuk menfilter hal tersebut masyarakat setempat melestarikan seni budaya dengan mendirikan sebuah Sangar yang di beri nama 'Bayang Palito'.
Ketua Sangar Bayang Palito, Vetra Agrosi di dampingi Eva Zulmiati sebagai pembina mengatakan dalam upaya mengatasi penyakit masyarakat (Pekat) tersebut terutama pada anak - anak hingga dewasa. Banyak langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat.
Salah satunya adalah dengan cara melestarikan kembali seni budaya. Sehingga dengan diadakan melestarikan seni budaya seperti tari piriang, tari kain, tari sapu tangan, tari kreasi dan randai. Sehingga dapat mencegah atau mengatasi hal - hal yang akan dilakukan diluar kewajaran pada generasi penerus nantinya.
" Melestarikan seni budaya ini tujuanya adalah untuk menghindari penyakit masyarakat terutama pada anak hingga dewasa seperti penyalahgunaan narkoba. Dan juga ingin menghidupkan kembali seni - seni budaya supaya jangan hilang nantinya", kata Vetra, Selasa (6/2).
Lebih jauh dikatakanya, melestarikan budaya seni mendapatkan dukungan penuh oleh masyarakat setempat. Selain itu juga dari para perantau. tidak hanya dukungan, bahkan para perantua juga memberikan bantuan moril maupun materil. Sangar ' Bayang Palito' didirikan pada tahun 2017 dengan 10 orang pelatih terbagi empat pelatih senior dan enam yunior. Melestarikan seni budaya ini memberikan latihan kepada anak - anak, remaja dan dewasa yang digelar dua kali dalam seminggu, pada Sabtu dan Minggu.
" Bayang Palito ini kita dirikan semenjak awal tahun 2017. Dengan 10 orang pelatih yang digelar dua kali dalam seminggu. Kemudian melestarikan seni budaya ini sangat didukung penuh oleh masyarakat setempat dan juga perantau baik moril maupun materil", ungkapnya.
Ia menambahkan, selain melestarikan seni budaya, juga membuka taman baca kepada anak - anak dengan menyediakan berbagai macam buku berbagai seperti buku referensi untuk menunjang pelajaran anak - anak, buku cerita rakyat, karya sastra puisi dan cerpen non piksi, serta buku keagamaan.
" Taman bacaan ini kita buka dan membimbing langsung bagi anak seperti belajar membaca, belajar bahasa inggris, belajar menggunakan komputer serta tata cara kepada anak - anak dalam membuat puisi dan lainya. Sebab anak - anak yang pandai membaca namun belum bisa memahami apa yang telah dibacanya", ujarnya.
Kreasi 'Bayang Palito' pernah dibawa oleh dapur Sastra Pusat pada saat menanti tamu di objek wisata Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Seletan.(18)
 
 
Penulis: MILHE
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.