LTC Nagari Amping Parak Akan Melepas 1000 Ekor Penyu

27 Nov 2017 893 x Dibaca

Painan, 27 November 2017--Laskar Turtle Camp (LTC) Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang bergerak di bidang lingkungan hidup, akan melakukan pelepasan 1000 ekor penyu.

Pelepasan 1000 ekor penyu itu dilakukan, karena anak penyu yang ditangkar secara swadaya oleh komunitas LTS tersebut, telah siap untuk dilepas ke laut. Ketua LTC Amping Parak, Haridman mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Senin (27/11) di Painan bahwa 1000 ekor tukik yang sudah berkembang menjadi penyu itu, sekarang tengah berada di penagkaran.

" Karena sudah berkembang dan mulai dewasa, sehingga pelepasanya segera dilakukan. Namun direncanakan pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2017 mendatang. Sebab hari itu juga bertepatan dengan serahterima kegiatan program bina lingkungan PLN Wilayah Sumbar di kawasan konservasi ini, dengan angaran sebesar Rp 236 juta," katanya.

Dijelaskanya bahwa melalui bantuan itu, sehingga kawasan konservasi yang dikelolah secara swadaya oleh kelompok masyarakat di Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera itu, telah memiliki berbagai sarana dan prasarana penujang.

" Berkat bantuan program bina lingkungan oleh PLN Wilayah Sumbar ini, sehingga kawasan konservasi yang memiliki luas mencapai 25 hektare ini, kami telah memiliki rumah penetasan penyu, dermaga mini, musholah, MCK dan kendaraan pengangkut sampah, listrik tenaga surya, serta juga taman bermain dengan ikon patung penyu," jelasnya.

Disampaikanya bahwa dalam melakukan perawatan terhadap tukik yang sudah menetas, LTC Amping Parak memiliki empat bak penampungan.

" Pada empat bak penampungan ini, ada tiga jenis penyu yang sudah berkembang dan siap untuk dilepas ke laut. Jumlahnya mencapai 1000 ekor. Tiga jenis penyu itu diantaranya, penyu hijau, sisik, dan lekang," jelasnya.

Lebih jauh dijelaskanya bahwa pengembangan kawasan konservasi penyu yang dilakukan kelompok masyarakat pecinta lingkugan yang tergabung dalam LTC Amping Parak itu, sudah dimulai sejak tiga tahun lalu.

" Walau hanya diawali dengan semangat dan swdaya murni dari masyarakat, namun kawasan ini terlihat terus berkembang dari waktu ke waktu. Karena kawasan yang dulunya ini gersang telah berubah menjadi hijau, serta juga memiliki kawasan konservasi, sehingga kawasan ini dijadikan masyarakat sebagai wisata edukasi," timpalnya.

Karena penyu merupakan satwa yang dilindungi, sehingga dia mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaganya dari kepunahan. (05)

Penulis: Yoni Syafrizal
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.