Painan, Februari----
Kecamatan Bayang menjadi sentra komoditi kemiri (Aleurites Moluccana Wild) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan Pessel, Kusnadi menjelaskan, Luas lahan perkebunan kemiri di Pesisir Selatan pada 2010 tercatat sebanyak 48 hektar dengan rata-rata produksi mencapai 480 ton per hektar atau 20.640 ton.
Sementara, petani kemiri tercatat sebanyak 124 KK. Mereka optimis untuk terus mengembangkan tanaman kemiri sebagai komoditi tanaman industri serta tanaman obat, katanya, Sabtu (19/2).
Menurutnya, tanaman kemiri umumnya dibudidayakan secara tradisional dan dimanfaatkan sebagai pelengkap bumbu dapur.
Di samping itu tanaman kemiri juga dapat dikembangkan untuk tanaman industri yang digunakan sebagai bahan baku dasar cat, pernis, tinta, sabun, pengawet kayu, minyak rambut, bahan campuran batik dan memanfaatkan kayu kemiri untuk pulp.
Lebih jauh ia menjelaskan, untuk keperluan industri, tanaman kemiri juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang digunakan untuk pengobatan kulit, obat pinggang, sakit kepala, demam, bisul disentri dan sariawan.
Ke depan diharapkan, areal tanaman kemiri terus meningkat seiring pemanfaatan tanaman kemiri yang bukan lagi hanya sebagai penghasil bumbu dapur tapi dapat juga digunakan untuk keperluan industri dan tanaman obat, pungkasnya.(02)