Pesisir Selatan --- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), yang mulai terjadi sejak Selasa (24/5) lalu hingga saat ini Kamis (25/5) semakin meluas.
Hal itu ditandai dengan bermunculannya titik-titik api baru yang semula hanya satu titik, meningkat tiga titik, hingga sudah mencapai enam titik saat ini.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pessel, Doni Gusrizal, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Defri Siswadi, mengatakan kepada wartawan Kamis (25/5) bahwa pihaknya bersama tim dari kepolisian, TNI, dan juga dibantu masyarakat terus berupaya menjinakkan api agar tidak terus meluas.
"Namun upaya itu belum tercapai sesuai harapan karena jauhnya lokasi titik api, serta juga sulitnya medan. Meluasnya karhutla ini ditandai dengan munculnya titik-titik api baru. Rabu (24/5) pagi titik api terpantau tiga titik, namun sorenya pukul 18.00 WIB bertambah menjadi 6 titik api. Kita berharap di hari ketiga ini tidak ada penambahan titik api baru," harapnya.
Dia menjelaskan bahwa titik api Karhutla yang terjadi di Kecamatan Silaut tersebut terpantau melalui foto satelit. Peristiwa Karhutla itu dikatakan Defri diketahui pada Selasa (23/5) pagi melalui laporan masyarakat.
“Total luas lahan yang terbakar ketika kurang lebihnya 100 hektare,” ungkap Defri.
Lokasi kebakaran di lahan sawit milik masyarakat itu, kebetulan berdekatan dengan kebun sawit milik PT SAPTA. Karhutla kali ini diduga disebabkan oleh oknum yang dengan sengaja membakar hutan untuk membuka lahan pertanian baru.
"Hingga kini api masih hidup dan bahkan semakin meluas. Untuk penanganan maksimal, seluruh personil Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pessel telah dikerahkan.
Pemadam api dilakukan dengan Pultipam, dengan dibantu Polsek Lunang Silaut, Babinsa, dan Dinas Kehutanan Sumatera Barat.
"Mobil pemadam kebakaran tidak bisa sampai ke lokasi karena sulitnya medan," tutup Defri.