Pesisir Selatan-Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan melaksanakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Nagari Talang Koto Pulai Tapan, Kamis (15/5).
Kepala Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan, Nofrida Yenti, S. Tr. Keb. Bdn. mengatakan, Posyandu telah bertranformasi menjadi Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP).
Artinya posyandu yang dahulu hanya melayani balita dan ibu hamil saja, sekarang posyandu juga melayani satu siklus kehidupan, dari usia 0 tahun hingga lansia.
Di Nagari Talang Koto Pulai Tapan telah melakukan pelayanan posyandu ILP pada masyarakat dan pada kesempatan ini dilakukan peningkatan kapasitas kader-kader kesehatan nagari dalam supaya lebih maksimal dalam melayani masyarakatnya.
Materi tentang ILP tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan, Nofrida Yenti, S. Tr. Keb. Bdn.
Nofrida Yenti memberikan penekanan pada kader kesehatan selalu menjadi tim yang solid dalam nagari sebagai penyuluh kesehatan, penggerak dan pencatat masalah kesehatan masyarakat.
Dengan demikian, kesehatan masyarakat dapat dipantau dan dilakukan tindak lanjut terhadap masalah kesehatan nagari.
Peserta Bintek juga ditegaskan untuk melakukan kunjungan rumah rutin dan khusus oleh kader posyandu untuk perantau dan pelayanan kesehatan.
Integrasi Layanan Primer (ILP) yang mengutamakan upaya promotive dan preventif melalui pemberdayaan masyarakat.
Selanjutnya, pemateri lain yaitu Petugas Promosi Kesehatan, Dela Septianingsih, SKM menyampaikan bahwa pada warga yang tidak datang ke Posyandu, dilakukan kunjungan rumah oleh kader Posyandu.
Pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah dinilai lebih efektif mengingat tidak semua masih nagari aktif hadir di posyandu. Kunjungan rumah khusus bisa didampingi oleh petugas kesehatan dan pemerintahan nagari.
Kunjungan rumah bertujuan memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai standar dan sesuai kelompok siklus hidup.
Mengidentifikasi sasaran yang tidak patuh dalam pengobatan (termasuk minum obat). Mengidentifikasi sasaran yang memiliki tanda bahaya
Selain itu, kader-kader tersebut juga dibekali dengan tata cara pengukuran dan penimbangan saat posyandu untuk seluruh usia.
Simulasi diberikan langsungnya oleh petugas Gizi, Cici Harmita, S. Gz. Penggunaan alat antropometri adalah aspek sentral dalam Posyandu Balita.
Alat-alat antropometri, seperti timbangan bayi, pengukur panjang badan bayi, serta pengukur lingkar lengan atas, digunakan untuk mengukur dan memantau berat badan, panjang badan, dan status gizi balita. Jika tidak digunakannya dengan baik dan benar bisa mempengaruhinya status kesehatan.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan para kader posyandu dan kader kesehatan lainnya dalam menyediakan pelayanan kesehatan primer dan mendorong lingkungan yang sehat, " katanya.