Painan - Pejabat Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merekomendasikan petani di kabupaten pesisir selatan menggunakan cairan Serai Wangi (cymbopogon nardus) untuk membuang ataupun mencegah jamur pada tanaman terutama jeruk.
Sebenarnya cairan Serai Wangi tidak hanya bisa digunakan untuk mengusir jamur pada jeruk namun juga pada tanaman lain, namun setelah kami praktikan pada jeruk hasilnya tidak ada lagi jamur yang menempel di buah dan batangnya," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan setempat, Jumsu Trisno di Painan, Sabtu (24/2).
Ia menambahkan Serai Wangi memiliki kandungan anti jamur dan bakteri sehingga cukup efektif digunakan.
Cairan Serai Wangi bisa didapatkan dengan cara menumbuk beberapa batang Serai Wangi, hasil tumbukan di masukkan ke dalam wadah yang berisi air lalu diaduk-aduk, selanjutnya disaring dan cairan Serai Wangi bisa digunakan dengan disemprotkan.
Penyemprotan bisa dilakukan dua kali seminggu atau sesuai dengan kebutuhan. Ia menyebutkan penggunaan cairan Serai Wangi selain lebih aman, tanaman tersebut juga dengan mudah bisa didapatkan oleh petani. Bahkan jika tidak ada di lingkungan sekitar, petani bisa menanamnya dan akan tumbuh dengan mudah.
"Dengan menggunakan cairan Serai Wangi selain menjadikan buah tanaman lebih aman dikonsumsi juga bisa menghemat biaya," katanya.
Dan juga lebih aman terhadap petani dan juga tidak merusak ekosistem dalam penggunaannya, lanjutnya.
Sebelumnya, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan kab. Pessel merekomendasikan penggunaan serai wangi untuk membuang jamur yang menempel pada tanaman jeruk di Nagari (Desa Adat) Setara Nanggalo, Kecamatan Koto XI Tarusan dan hasilnya cukup menggembirakan.
Daerah yang menjadi lokasi penghasil jeruk pada daerah setempat adalah Kecamatan Silaut, Pancung Soal, Air Pura, Lengayang, Sutera, Batang Kapas, IV Jurai, Bayang, IV Nagari Bayang Utara, dan Koto XI Tarusan.