Budidaya Kerapu Pessel Terhambat Modal
29 Jun 2010
1052 x Dibaca
Painan, Juni
Pesisir Selatan sangat bagus untuk budidaya ikan kerapu. Namun, masyarakatnya seringkali terbentur dengan modal yang minim untuk pengembangan budidaya dengan menggunakan teknologi keramba jaring apung.
Hal itu dikatakan Bupati Pesisir Selatan, H Nasrul Abit kepada pesisirselatan.go.id di Painan tadi pagi. Budidaya ikan kerapu ini telah dimulai sejak lima tahun terakhir di kabupaten ini. Namun manfaatnya belum dirasakan maksimal oleh masyarakat, mengingat Budidaya ikan kerapu dengan menggunakan teknologi keramba jaring apung merupakan usaha yang membutuhkan modal besar, sehingga ini menjadi kendala bagi masyarakat dalam mengembangkannya.
"Salahsatu solusi untuk mengatasi permodalan tersebut tidak lain dari mendatangkan investor kedaerah ini. Keberadaan dan keterlibatan para investor menjadi sangat penting. Makanya, berbagai upaya Pemkab dan pihak lain sangat butuh dalam hal itu," H Nasrul Abit.
Kini, salah satu investor telah mulai menanamkan modalnya untuk pengembangan usaha tersebut. PT Bimantara Citra Jakarta kemaren telah melakukan penandatanganan Nota kesepakatan (MoU) dengan masyarakat yakni kelompok pembudidayaan ikan kerapu Jala Sena Mandeh.
Budidaya ikan kerapu merupakan salahsatu sektor ekonomi yang sangat potensial untuk dikembangkan pembudidayaannya. Maka itu sangat diharapkan, kerjasama yang baik antara keduanya. Sehingga tercipta usaha saling menguntungkan.
Pembudidayaan ikan kerapu di kawasan mandeh sangat cocok dan bebas dari bahan pencemaran dengan lahan yang dimiliki sekitar 125 hektar. Jaminan pasar yang dilakukan Hongkong. Dukungan sarana prasarana seperti telekomunikasi dan listrik serta posisi atau jarak kawasan mandeh sangat menunjang. Pelabuhan perikanan samudera bungus hanya 50 kilometer serta Bandara International Minangkabau berjarak sekitar 100 KM.(04)
Penulis:
adri