Painan, Februari---
Lahan sawah di Kabupaten Pesisir Selatan cukup potensial untuk pengembangan Varietas Unggul Baru (VUB). Dari uji coba tanam VUB padi sawah di Kelompok tani Padang Dama Koto Berapak Bayang pada musim tanan tahun ini, menunjukkan peningkatan hasil panen cukup signifikan dari tahun sebelumnya varietas biasa.
"Dari beberapa VUB yang diuji coba di lahan ini hasilnya cukup memuaskan.Diperkirakan hasil panen padi dengan menggunakan VUB bisa mencapai 8 ton per hektare. Ini menunjukkan sawah di Pesisir Selatan cukup potensial bila ditanami varietas unggul yang sedang kami kembangkan," kata Kepala Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat, Prama Yufdi dalam temu lapangan dengan kelompok tani Padang Dama Koto Berapak, Bayang, Kamis (10/2).
Menurutnya, Pengkajian benih untuk mendapatkan varietas yang tahan penyakit dan memiliki potensi produksi besar perlu terus dikembangkan mengingat potensi lahan saat ini semakin menyempit. Hal ini berguna untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang setiap tahun terus mengalami pengurangan akibat alih fungsi.
Berbagai jenis bibit padi menjadi varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama sekaligus memiliki potensi peningkatan hasil Pengkajian benih untuk mendapatkan varietas yang tahan penyakit dan memiliki potensi produksi besar akan terus diusahakan di daerah ini.
Untuk pertama kalinya, BPTP Sumbar mencoba melakukan ujicoba penanaman terhadap beberapa jenis VUB di Kelompok tani Padang Dama Koto Berapak Bayang. Antara lain jenis Logawa, IR 66, Tukat Anda dan Inpari 12. Temu lapangan tersebut sekaligus dirangkai dengan panen perdana ke empat jenis VUB dari BPTP Sumatera Barat yang ditanam di lahan seluas lebih kurang 25 hektar milik anggota kelompok tani tersebut.
Dari sampel panen dari jenis tersebut memperlihatkan hasil cukup memuaskan di mana IR 66 mampu menghasilkan produksi padi 5,44 ton per hektare dengan sistem tanam biasa dan bisa mencapai 6,8 ton/ hektar bila menerapkan sistem tanam sebatang.
"Untuk jenis Logawa mampu menghasilkan gabah hingga 7,07 ton/ hektar bila menerapkan sistem tanam sebatang dengan memperhatikan saluran air dengan pola tanam 4:1 yaitu setiap empat baris tanam dibatasi dengan satu parit kecil," ungkapnya.(04)