Yusuf Siswa Pintar di Kenagarian Sei Nyalo Mudiak Aia Tarusan Terancam Putus Sekolah Karena Tak Ada

19 Apr 2016 639 x Dibaca

Dengan mudah Yusuf 12 siswa kelas 5 SDN 15 Kenagarian Sei Nyalo menjawab setiap pertanyaan Bahasa Inggris yang diberikan oleh gurunya.Bahkan dengan lancarnya dia mampu menyanyikan lagu dalam bahasa Inggris.

Siang Jumat(15/4) lalu rombongan dari Association of Sales Travel Indonesia (ASATI) Sumbar memberikan bantuan berupa mainan,buku buku bacaan,kamus dan kaos kepada anak anak yang berada di Kenagarian Sei Nyalo Mudiak Aia belajar Bahasa Inggris .Sebelum menyerahkan bantuan tersebut anggota Asati Sumbar tersebut memberikan beberapa pertanyaan dalam  Bahasa Inggris kepada anak anak tersebut. 

Dari sekian banyak anak anak tersebut tampak seorang anak lelaki bernama Yusuf yang menjawab dengan mudah pertanyaan yang diberikan oleh anggota Asati itu, karena menjawab dengan benar sebuah hadiah berhasil didapatkannya. 

Yusuf adalah salah seorang siswa miskin yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan ,dari kelas 1 hingga sekarang duduk di kelas 5 selalu mendapatkan peringkat di kelasnya. Namun sayang cita citanya untuk bisa melanjutkan sekolah kejenjang lebih tinggi akan putus karena kondisi ekonomi keluarganya yang kekurangan.

Ibunya Yusuf , Handayani 34 tahun menceritakan minat dan keinginan Yusuf ingin sekolah sangat tinggi,ini dibuktikannya selalu belajar dengan rajin hingga selalu mendapatkan peringkt di kalasnya. Akan tetapi Handayani bingung bagaimana bisa membiayai Yusuf untuk melanjutkan sekolah. 

Handayani hanyalah seorang Janda tiga orang putra, adik Yusuf, Yudi Astin 4 dan Fiko Pratama 2 juga masih membutuhkan biaya. Jangankan biaya pendidikan biaya makan sehari hari masih mengharapkan bantuan dari saudara saudaranya dan tetangga, karena Handayani tidak memiliki pekerjaan .

Sedangkan suaminya meninggalkannya menikah dengan wanita lain ketika dia sedang mengandung anak ketiganya. Yusuf sendiri berjualan es keliling kampung kampung milik tetangga untuk jajannya . Jika mendapatkan hasil banyak dibaginya kepada adiknya untuk belanja. 

"Yusuf anaknya pintar dan penurut,keinginannya untuk sekolah sangat tinggi, tapi awak  tidak tahu kedepannya,karena kondisi ekonomi yang sekarang ini, ujarnya 

Kendati biaya pendidikan sekarang relatif  murah,namun baginya sangat sulit untuk dipenuhinya,terutama untuk pembelian buku buku,peralatan sekolah lainnya menjadi kendala besar baginya .Apalagi jika harus melanjutkan sekolah ke SLTP tentunya harus mengeluarkan biaya untuk pendaftaran,beli buku,tas,sepatu dan ongkos.

Terkadang Handayani hanya bisa menanggis meratapi nasibnya,tidak mampu berbuat banyak. Mau bekerja ke daerah lain seperti ke Padang namun anak anaknya masih kecil tidak tahu harus ditinggalkan sama siapa. Karena tidak mungkin dia bekerja harus pulang pergi karena Kenagaian Sei Nyalo sekarang hanya bisa dilalui melewati jalur laut.

Besar harapan Handayani , Yusuf bisa melanjutkan pendidikannya hingga Perguruan Tinggi sehingga bisa tercapai cita citanya dan bisa membantu keluarga.Handayani sangat berharap adanya orang tua asuh yang mampu menjamin pendidikan Yusuf hingga selesai.

Salah seorang tokoh masyarakat Kenagarian Sei Nyalo Mudik Aia Nafrin Dt Bandaro Sati kepada Padang Ekspres mengungkapkan ke prihatinannya kepada Yusuf yang memiliki otak yang cerdas namun terancam tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena keterbatasan ekonomi. 

"Kita sangat berharap adanya donatur atau orang tua asuh yang mampu membiayai pendidikan Yususf hingga Kuliah, dengan harapan bantuan yang diberikan kepadanya mampu mengubah nasib Yusuf dan keluargannya," ujarnya 

Kenagarian Sei Nyalo Mudik Aia adalah salah satu daerah yang masuk dalam Kawasan Mandeh yang sekarang ini banyak wisatawan yang berkunjung kekawasan ini untuk menikmati keindahan dan potensi pariwisatanya.Sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan dan masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Penulis: Elfi Mahyuni, S.H
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.