Stop Doomscrolling! Saatnya Ambil Kendali atas Pikiran dan Waktu

05 Nov 2025 8 x Dibaca
Stop Doomscrolling! Saatnya Ambil Kendali atas Pikiran dan Waktu

Hai para Gen Z, sudah berapa kali jempol kalian tanpa sadar terus scroll layar, padahal isinya cuma berita-berita yang bikin hati dag dig dug. Nah, kebiasaan tanpa rem ini punya nama keren yang sebenarnya menyeramkan yakni  "Doomscrolling" Yang kalau diterjemahkan bebas, artinya menggulir (scroll) menuju malapetaka (doom). Kedengarannya lebay? Eits, tunggu dulu. Fenomena ini adalah masalah serius, terutama buat kalian yang masih dalam masa pertumbuhan dan lagi gencar-gencarnya mencari jati diri. Kenapa? Karena saat kita terus-terusan mengonsumsi berita negatif, otak kita langsung mengaktifkan mode darurat. Ibaratnya, kalian lagi nonton film horor tanpa henti, tapi yang ini nyata dan real-time di feed kalian. Hasilnya? Tubuh kalian memproduksi hormon stres (kortisol) secara berlebihan. Kalau ini terjadi terus, bukan cuma jadi gampang panik, tapi juga bisa bikin stres kalian naik level jadi kronis.

Parahnya, doomscrolling ini sering terjadi saat waktu-waktu krusial, misalnya malam hari sebelum tidur. Kalian niatnya cuma cek notifikasi sebentar, eh tahu-tahu sudah larut malam dan mata sudah bengkak karena baca thread kasus kriminal yang viral. Bukan cuma bikin jam tidur hancur, karena cahaya biru layar menghambat hormon tidur, tapi juga bikin pikiran kalian penuh ampas. Besok paginya? Kalian bangun dengan badan pegal, otak lemot (brain fog), dan mood yang sudah keruh duluan. Nah, ini nih jebakan utamanya: media sosial dirancang untuk bikin kita ketagihan. Fitur infinite scrolling itu sengaja dibuat agar kalian tidak pernah berhenti. Setiap guliran seperti janji, "Siapa tahu yang berikutnya lebih penting!" Padahal, kalian hanya mendapatkan ilusi bahwa kalian "siap" menghadapi dunia, padahal sebaliknya, kalian makin merasa tidak berdaya karena semua masalah itu di luar kendali kalian. Waktu kalian habis, energi kalian terkuras, dan yang paling rugi, daya fokus dan produktivitas kalian ikutan jeblok. Mau belajar jadi susah, mau bikin tugas jadi malas.

Lalu, bagaimana cara ‘melawan’ kebiasaan doomscrolling ini? Triknya memang gampang-gampang susah, tetapi kuncinya ada pada kesadaran dan disiplin diri yang bisa dimulai dari langkah-langkah kecil. Pertama, Tetapkan Waktu 'Puasa' Gawai dengan menentukan waktu-waktu bebas layar, terutama satu jam menjelang tidur, dan ganti aktivitas itu dengan hal yang lebih menenangkan, seperti membaca buku fisik atau mendengarkan musik yang membuat rileks. Kedua, kalian wajib Bersihkan 'Lingkaran Pergaulan' Digital kalian; jangan ragu untuk unfollow atau blokir akun-akun yang isinya hanya drama, provokasi, atau berita yang terus-menerus memicu kecemasan, dan alihkan perhatian ke konten yang lebih inspiratif dan edukatif ingat, filter itu penting, guys! Selanjutnya, alih-alih mengecek feed setiap lima menit, Terapkan ‘Jadwal Berita’ dengan mengalokasikan waktu khusus, misalnya 15 menit saja setiap sore, untuk mengakses informasi dari sumber terpercaya, kemudian segera tutup aplikasinya. Terakhir dan yang paling penting, setiap kali jari kalian mulai gatal untuk scroll, coba Sadari Tujuannya dengan bertanya pada diri sendiri, "Apa tujuan gue buka HP sekarang?"; jika jawabannya hanya "gabut," itu adalah sinyal kuat untuk meletakkan gawai dan segera mencari kegiatan alternatif yang lebih positif, seperti berolahraga ringan atau menikmati udara segar dengan berjalan kaki.

Ingat, mengendalikan gawai bukan berarti kalian ketinggalan zaman. Justru, itu adalah bentuk self-love paling keren di era digital. Kalian punya kendali penuh atas apa yang masuk ke pikiran kalian. Jadi, mari kita ubah jempol yang biasanya sibuk scroll menuju malapetaka, menjadi jempol yang lebih produktif dan membimbing kita menuju ketenangan pikiran.

Penulis: Fauzan Bantara
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.