Separuh Warga Puluik Puluik di Papua

26 Aug 2015 786 x Dibaca

Sejumlah peristiwa besar dan tragis yang terjadi di Bumi Cendrawasih atau Papua beberapa tahun terakhir membuat mata publik tertuju ke Nagari Puluik Puluik Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. Misalnya kasus penembakan oleh orang tak dikenal awal tahun 2011 lalu di Puncak Jayawijaya salah satu korbannya adalah warga asal Puluik Puluik. Warga Sumbar tercengang karena yang tertembak itu adalah orang awak.

Lalu peristiwa yang baru saja terjadi Minggu (16/8) yakni kecelakaan pesawat Trigana Air penerbangan dari Jayapura ke Osibil rupanya di dalamnya juga terdapat dua orang Puluik Puluik yakni Epiardi (40) dan Armaita (38). Mata publik juga kembali tertuju ke Puluik Puluik yang selama ini dikenal dengan Titian Akarnya.

Telisik punya telisik rupanya, Papua merupakan wilayah tujuan merantau bagi warga Puluik Puluik. Berdasarkan data Kecamatan Bayang Utara jumlah warga Puluik Puluik yang merantau ke Tanah Papua melebihi separuh jumlah penduduk di nagari tersebut.

Asril Pitir Camat Bayang Utara menyebutkan, berdasarkan pendataan baru-baru ini terhadap penduduk di kecamatan yang berbatasan dengan Alahan Panjang Solok itu, rupanya jumlah warga yang merantau ke Papua mencapai 1500 orang. Bila ditanyai dari rumah ke rumah maka penghuni rumah menyebutkan sebagian anggota keluarga di Papua.

"Biasanya yang menetap di kampung adalah para orang tua, anak usia sekolah. Jarang ditemukan anak lulusan SMA di rumah penduduk karena telah pergi merantau ke Papua," katanya.

Selanjutnya Akmal Bucok ( 58 ) salah seorang perantau Papua menyebutkan, merantau sudah menjadi kebiasaan bagi warga Puluik Puluik. Ada beberapa hal yang membuat warga di sini suka merantau, misalnya sempitnya lapangan kerja di Puluik Puluik. Lahan pertanian terbatas sementara jumlah penduduk besar. Kedua, sebetulnya topografi wilayah yang menjadi tujuan merantau di Papua ada kemiripan dengan sejumlah kampung di Puluik Puluik, misalnya Kampuang Calau yang berada di perbukitan.

Mereka tersebar di beberapa wilayah yang topografinya mirip dengan Calau misalnya Jaya Pura, Wamena, Puncak Jaya, Oksibil Jayapura, dan daerah lainnya. 1500 jiwa yang tersebar empat wilayah itu mengandalkan ekonomi dari dagang."Meski demikian sudah ada pula yang bekerja di instansi pemerintah dan jasa konstruksi," katanya.

Sejarah Perantau Pertama

Tentu ada tokoh yang "meneruka" jalan ke Papua sehingga akhirnya banyak warga Puluik Puluik yang menaruh harapan di negeri paling timur Indonesia itu. Tokoh pertama yang mencoba mengadu nasib ke Papua adalah Mainus. Awal keberangkatan mainus ke Papua berawal ditahun 1966.

Tokoh Masrakat Bayang Utara Irjal sebelumnya menyebutkan, kondisi topografi daerah ini yang berbukit dan banyak lahan tidak bisa digarap membuat masyarakat memaksakan mencari nafkah dinegeri orang. Manfaat merantau itu kemudian memang dirasakan oleh warga, hal ini dapat dilihat dengan kondisi rumah keluarga di sejumlah kampung bagus.

"Tetapi ada juga rumah warga yang sudah bagus, namun tidak ada yang menempatinya, karena seluruh anggota keluarganya pergi merantau, baik  ke Jakarta, Pekan Baru, Medan terutama Papua" katanya.

Manius  kemudian setelah mencoba mengadu nasib pada tahun 1966 itu pulang pada tahun 1970 dan telah berhasil, karena keberhasilan itu dia mengajak para warga daerah ini untuk mengikuti jejaknnya. "Mata  pencarian Mainus di sana hanya pedagang," katanya.

Disebutkannya, orang awak amat piawai dalam menjaga hubungan dengan penduduk lokal, sehingga warga Puluik Puluik yang ada di sana dapat membaur tanpa ada masalah. "Setiap Lebaran mereka pulang bersama, dan satu persatu pemuda dan pemudi di Nagari Puluik Puluik yang telah tamat sekolah diboyong  oleh mereka yang sudah terlebih dahalu berhasil di Papua," ujarnya

Diterangkannya, di Kota Wamena Papua terdapat lebih 200 toko milik orang Puluik Puluik Bayang Utara. Para perantau  itu sudah ada yang menjadi milyader dan memberikan kontribusinya kepada daerah."Contohnya para perantau  yang berasal dari Papua ikut membantu pembangunan jalan usaha tani, bantuan dana mereka kirim supaya kampung mereka bisa juga ikut maju," tutupnya.

Penulis: MsrPd - Administrator
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.