Belakangan sejumlah penyakit di Pesisir Selatan perlu perawatan khusus. Ada banyak alasan untuk memberikan perawatan sperti itu, misalnya akses pasien ke pemerintah nagari dan ke kecamatan tidak ada, sehingga sejumlah surat surat untuk mendapatkan pengobatan tidak dapat dimiliki oleh sang pasien, lalu juga soal keterbatas ongkos berangakat ke Puskamas juga tidak ada, maka disinilah perlunya seorang perawat untuk turun kerumah rumah penduduk.
Misalnya saja hipertensi. Di Pesisir Selatan tecatat penyakit hipertensi tempati urutan teratas dari sepuluh penyakit utama. Dominannya pasien mengidap hipertensi diduga disebabkan oleh pola makan dan pola hidup masyarakat yang tidak seimbang daerah tersebut. Selain itu juga berkemungkinan disebabkan faktor genetis
Kepala Dinas Kesehatan Pessel Syahrizal Antoni Selasa (25/11) menyebutkan, sesuai laporan Bidan Desa, Poskesri, Pustu dan Puskesmas yang tersebar di daerah tersebut, maka dari 15 pasien yang berkunjung untuk mendapat pelayanan kesehatan setiap hari ditiap tempat pelayanan kesehatan, maka 10 diantaranya menderita hipertensi.
Disebutkannya, bila dihitung diseluruh Pessel angka penderita hipertensi yang berobat ke Puskesmas di Pessel bisa mencapai 100 orang setiap bulan. Jadi dengan demikian penyakit yang paling dominan di Pessel adalah hipertensi tersebut.
"Penyebab hipertensi itu banyak, misalnya terkait gaya dan pola hidup, termasuk pola makan yang tidak mengatur keseimbangan nutrisi. Dan bisa juga penyebanya genetis. Jadi untuk mengatasinya warga perlu mengatur pola hidup dan pola makan. Ada jenis bahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi berlebihan dan harus diatur, begitupula dengan pola tidur perlu juga diatur," katanya.
Selain itu juga ditemukan penyakit lain misalnya TBC, penyakit kulit dan lain lainnya. Untuk itu, warga perlu memanfaatkan tenaga medis atau tempat tempat pelayanan kesehatan yang tersebar di Pessel.
Selanjutnya terkait penyakit musiman, maka yang paling menonjol adalah Demam Berdarah Dengue. Penyakit ini muncul pada saat saat tertentu misalnya dimusim penghujan.Dinas Kesehatan Peisir Selatan mengingatkan masyarakat daerah ini untuk hati hati berjangkitnya penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) pada musim penghujan. Berdasarkan pengalaman selama ini, musim penghujan sering menimbulkan kasus DBD, karena nyamuk mudah bertelur dan membiak.
Syahrizal Antoni menyebutkan, cuaca dapat berobah kapan saja. Cuaca yang buruk sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyakit, termasuk DBD.
Disebutkannya, secara umum kasus DBD hampir merata di semua kecamatan, karena itu, Dinas Kesehatan Pesisir Selatan juga meminta semua Puskesmas untuk melakukan beberapa pencegahan penyakit DBD. Puskesmas selalu diminta untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat di kecamatan.
"Memberikan penyuluhan dengan mobil keliling, membagikan selebaran ke rumah-rumah dan membagikan obat pembunuh jentik terus dilakukan," ujarnya.
Sedangkan, penanganan kasus DBD dilakukan bila ada masyarakat yang melaporkan ke petugas terdekat. "Tim dari Dinkes akan langsung melakukan pemantauan selama beberapa hari," ucapnya.
Karena penanganan ini sudah ada aturan yang baku dan tidak sembarangan. Jika ditempat itu ada yang positif terjangkit DBD, maka pihaknya akan melakukan lokalisir tempat kejadian, sehingga tidak menjangkit ketempat lain.
Sementara, dalam mengatasi wabah DBD ini dengan membiasakan hidup bersih, khususnya menjalankan pola tiga M, yakni menutup genangan air, menimbun sampah dan menguras bak mandi yang selalu dijadikan oleh nyamuk DBD untuk berkembang biak, serta tidak membiarkan genangan air tempat berkembang biaknya nyamuk.
"Jika pencegahan ini sudah dilakukan, makanya nyamuk DBD ini tidak bisa berkembang dengan cepat," katanya mengakhiri.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel kepada Haridman Rabu (26/11) menyebutkan, Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu upaya puskesmas mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/ praktik keperawatan dengan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini juga didukung peran serta aktif masyarakat di kecamatan.
Menurutnya, Perkesmas mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu. Perkesmas ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
Dikatakannya kepada Haridman, petugas Perkesmas adalah semua perawat fungsional yang bekerja di puskesmas dan mendukung adanya kolaborasi dengan petugas kesehatan lain (dokter, bidan, petugas gizi, petugas kesling, dll) sesuai kebutuhan dan lingkup permasalahan yang dihadapi ketika melayani masyarakat.
"Kegiatan pelayanan Perkesmas dapat dilaksanakan di dalam dan di luar gedung puskesmas. Di dalam gedung, perawat melakukan asuhan keperawatan bagi individu yang datang ke puskesmas sedangkan kegiatan di luar gedung, perawat dapat melakukan asuhan keperawatan keluarga maupun asuhan keperawatan kelompok khusus/ rawan kesehatan di daerah binaan Perkesmas," katanya.
Dikatakannya, berbagai masalah kesehatan yang memerlukan pelayanan Perkesmas antara lain; kasus penyakit menular (Tuberkulosis, Malaria, HIV/AIDS) penyakit tidak menular (Hipertensi, DM, Paska Stroke, Jantung), masalah kesehatan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) atau asuhan keperawatan kepada kelompok lansia, kelompok balita, kelompok calon jemaah haji, kelompok dengan penyakit tertentu. Jenis kegiatan yang dilakukan selama memberikan pelayanan perkesmas seperti; deteksi dini, penyuluhan kesehatan, konseling, perawatan kesehatan dasar, dan rujukan ke pelayanan kesehatan terdekat.
"Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan perkesmas tersebut diadakanlah Kegiatan Evaluasi tingkat kabupaten Selasa. Dibahas beberapa materi yang mendukung untuk penguatan kinerja perawat puskesmas dalam menerapkan perkesmas seperti Standar Perkesmas dan Pengelolaan Daerah Binaan Perkesmas Terintegrasi dengan PMK di Puskesmas. Selain itu juga dibahas Bimtek dan Monev Perkesmas Terintegrasi dengan PMK serta Pencatatan dan Pelaporan Perkesmas di Puskesmas," katanya.