Painan, Maret----

Hingga kini keberadaan pasar tradisional di Pesisir Selatan belum memberikan keuntungan bagi daerah dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab, sebagian besar pasar tradisional tersebut bukanlah milik pemerintah, tapi milik Nagari. Maka itu Pemerintah kabupaten setempat tidak bisa campur tangan dalam pengelolaan pasar tradisonal tersebut.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Pasar Pesisir Selatan, Naswir ketika ditemui pesisirselatan.go.id di Painan Kamis (24/3). Guna menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pasar tradisional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan akan melakukan peningkatan infrastruktur pasar itu secara bertahap.

"Campur tangan dinas terkait juga tidak bisa diabaikan untuk penambahan PAD dari pasar tradisional ini. Selama ini pasar-pasar tradisional yang ada belum seberapa yang bisa menambah PAD. Selain itu juga mengingat sebagian besar masyarakat pedagang di Daearah ini masih tergolong pedagang kecil," ungkapnya.

Beberapa pasar tradisional milik nagari yang sudah di bangun melalui anggaran APBD adalah pasar Kambang di Kecamatan Lengayang. Pasar ini sangat di kenal dengan pasar serikat, sebab pasar ini dimiliki oleh dua nagari yang letaknya di perbatasan Nagari yakni Lakitan dengan Nagari Kambang.

Hal serupa juga berlaku bagi pasar tradisional Barung Barung Belantai di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pasar Kamis Koto Baru Lengayang, pasar Rabu Lakitan, Pasar Labuhan Ranah Pesisir, pasar Koto Barapak Bayang, pasar Punggasan Linggo Sari Baganti dan pasar Surantiah Sutera.

"Kedepannya, Pemerintah akan berupaya melakukan pembangunan infrastruktur pasar tradisional. Meski milik nagari, pengelolaannya nanti akan dibantu oleh Pemkab melalui dinas terkait. Keberadaan pasar ini merupakan basis terdepan kekuatan ekonomi masyarakat di Daerah," imbuhnya.

Untuk kerjasama pengelolaannya, Pemkab tengah melakukan koordinasi dengan pihak nagari. Sehingga pasar ini juga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan PAD Pessel.(04)