Oktarina Pekerja Sosial Teladan Tingkat Nasional

30 Jan 2017 750 x Dibaca

Aktif didalam kegiatan sosial dan kegiatan kemasyarakat merupakan keseharian wanita ini, setiap harinya selalu saja dipenuhi kegiatan kegiatan sosial, tidak memandang waktu. Dia pantas dijuluki  pemudi pelopor dan pekerja sosial dan pemudi ini adalah  Oktarina , Pekerja Sosial Masyarakat Teladan Tingkat Nasional

Selain memberikan pendidikan keterampilan kepada kaum ibu di kenagariannya ternyata wanita  ini juga mengeluti kegiatan sosial lainnya itu sudah sejak lama dilakukannya .Dan ternyata dari banyak kegiatan yang digeluti oleh wanita ini ternya semua itu hanya sukarela dan bersifat sosial. Tidak ada imbalam jasa yang harus diterimanya setiap bulannya. 

Wanita Kelahiran 22 Oktober ini menyandang beberapa jabatan sosial diantaranya Perkerjaan sosial masyarakat, tenaga kesejateraan sosial kecamatan, anggota taruna bencana provinsi  Sumbar, wakil  bendahara KNPI Kecamatan Koto XI Tarusan , Tutor Keaksaraan Usaha Mandiri .Bahkan dia merupakan koordinator Forum Komonikasi Tenaga Kesejateraan  Sosial Kecamatan Sumbar.Selain itu dia juga dipercaya menjadi pendamping baik itu pendamping Raskin, pendamping BLSM, Pendamping Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin ( KUBE FK) Kecamatan Koto XI Tarusan, 

" Tak ada  dukungan finansial yang diterima setiap bulannya,semua itu hanyalah sukarela saja, tapi saya senang karena semua itu memberikan pelajaran bagi saya kalau masih banyak kaum wanita di kampung yang masih membutuhkan keterampilan yang bisa dijadikan modal bagi mereka untuk membantu kehidupan keluarganya," ujarnya 

Rina murni bekerja karena tanggungjawab sosial seperti pemberdayaan perempuan dengan memberikan keterampilan  sehingga menjadi mandiri sudah menjadi kebanggaan  tersendiri. Kepada kaum ibu itu dia hanya meminta mereka agar bisa mengikuti pelatihan yang diberikannya agar bisa menjadi pribadi yang mandiri dan tidak labil secara ekonomi. .

Filosofi yang dipegang oleh wanita telah menyelesaikan S I nya di Taman Siswa jurusan Management ini sangat sederhana sekali yaitu "Senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang". Menurutnya kalau kita senang melihat orang susah maka kita akan selalu berusaha berteman dengan orang tersebut dan berusaha mencarikan solusi bagi orang tersebut agar tidak lagi mengalami kesusahan dan susah melihat orang senang  maksudnya dia sangat prihatin melihat orang yang senang dan tidak mau perduli dengan kesusahan orang lain maka dia akan berusaha memberikan pemahaman agar orang itu juga bisa ikut perduli. 

Rina merasa senang saja melakoni semua ini, sebab sebagai pekerja sosial dia merasa dibutuhkan ketika ada orang bertanya kepadanya dan meminta bantuan kepadanya sebab pekerja sosial terlibat dalam pemecahan masalah pada semua tingkatan , dan peranan pekerja sosial adalah sebagai fasilitator untuk mendukung dan membantu kebersamaan kelompok non formal untuk bisa mandiri.

Tapi keseharian Anak ketiga dari 6 bersaudara ini tidak berjalan mulus,banyak cacian dan pandangan sebelah mata  tertuju kepadanya apalagi kalau musim warga mendapatkan bantuan .Rumahnya akan ramai didatangi warga mempertanyakan kenapa mereka tidak dapat sedangkan yang lain mendapatkan. Bahkan ada yang mengira kalau hanya kalangan keluarganya saja yang mendapatkan bantuan itu . 

"Padahal semua itu tidak benar, semua orang memiliki kesempatan yang sama tidak harus kalangan keluarga atau nagari saja yang mendapatkan bantuan itu tapi semuanya memiliki kesempatan yang sama, dan itulah yang sulit memberikan pemahaman itu semua, Kegiatan sosial adalah panggilan hati bukan pembentukan citra atau ambisi," ujarnya 

Ikhlas, itulah kuncinya dalam memaksimalkan  peran di tengah masyarakat, keraguan dan pandangan sinis dimanfaatkannya sebagai pelecut agar terus bekerja dengan sungguh sungguh, tak heran kalau wanita ini hampir di kenal seluruh nagari  bahkan kepelosok khususnya di Kecamatan Koto XI Tarusan dikenal dan dikagumi.

"Saya memiliki banyak teman dan bertemu banyak orang setiap saatnya dan dari situ kita bisa memetik penghargaan dan pelajaran hidup sapalagi ketika kita melakoni suatu kegiatan yang bersifat sosial kita bisa melihat kesulitan orang lain tersebut dan kita akan berusaha untuk memberikan bantuan kepada  mereka,minimal bantuan pemikiran , " lanjutnya

Dedikasinya dalam kegiatan bidang sosial telah mengantarkan  wanita ini penelima penghargaan teladang tingkat Nasional sebagai pekerja sosial masyarakat tahun 2004.Namun bagi Rina semua itu bukanlah tujuan, berbagi bukanlah suatu kelebihan, itu adalah rasa yang paling hakiki yang sudah seharusnya dimiliki setiap orang .

Tapi terlalu sering mengurus urusan kemasyarakat membuatnya sedikit melupakan urusan pribadinya, karena hingga kini dia belum juga menikah, tapi semua itu tidak dijadikan beban baginya "Jodoh,rezeki dan untung dan rugi sudah ada yang mengaturnya," ujarnya 

Rina menilai sebagai  wanita itu harus mandiri dan bisa membantu sesama dan kepandaian yang diajarkan ini hendaknya bisa menjadi modal untuk itu semua. Semua itu dikerjakannya secara senang tanpa beban.

Penulis: Elfi Mahyuni, S.H
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.