Nikmatnya Palai Bada Batang Kapas

07 Apr 2015 1576 x Dibaca

Bila anda ke Pesisir Selatan, maka setelah puas menikmati keindahan alamnya, maka patut pula kiranya menjejal kuliner khas daerah itu. Tidak hanya putu Kambang, lokan dengan bermacam olahan akan tetapi bagi yang ingin "menantang" lidah juga ada pilihan lain yakni palai bada.

Salah satu penjual palai bada adalah Emi (58) warga Batang Kapas. Emi menjual dua jenis palai di tepi jalan nasional Pasar Batang Kapas. Pertama palai lado (cabai) yang mengandalkan rasa pedas yang bisa membuat anda berselara untuk makan. Kedua palai kelapa dimana rasa yang dominan adalah perpaduan kelapa parut dengan ikan bada yang seimbang. Usahanya ini telah berlangsung beberapa tahun terakhir.

Emi memilih bahan-bahan berkualitas bagus untuk menyiapkan adonan palai bada. Daun pisang pembungkus palai dipercayakan kepada seseorang yang sudah ahli memilih daun yang cocok untuk palai. Daun harus bagus dan tidak boleh terlalu tua dan kualitas daun akan menjadi salah satu penentu citarasa palai.

Selanjutnya ikan yang dijadikan bahan utama palai bada dipilih dari ikan hasil tangkapan pukat tepi atau payang. Ikan harus dipastikan yang baru, namun jika jenis ikan bada tidak musim maka pilihan selanjutnya adalah pinang-pinang ukuran sedang. Baik bada atau pinang-pinang, keduanya memiliki kekuatan rasa yang mampu menggoyang lidah.

Bahan selanjutnya adalah cabai berkualitas. Cabai untuk palai lado takarannya lebih dominan dan digiling halus. Cabai kemudian dipadu-padankan dengan berbagai rempah misalnya asam kandis, daun ruku-ruku, daun kunyit yang dibumbui garam secukupnya. Cabai giling yang telah diaduk kemudian dicampurkan dengan ikan dan kemudian dibungkus dengan daun pisang. Hal yang sama juga berlaku pada palai kelapa.

Ketika telah selesai dibungkus, palai mentah itu dimasak di atas tungku yang dibuat sepadan dengan ukuran palai. Tidak berapa lama setelah itu bau khas palai akan menusuk -nusuk hidung dan membuat perut keroncongan.

Epi (40) menantu Emi Jumat (27/3) mengatakan setiap hari sekitar 4000 bungkus palai bisa terjual. Pendapatan atau omzet bisa Rp3,5 hingga Rp4 juta. Pelanggannya berasal dari berbagai tempat, tidak hanya dari Pessel akan tetapi sering orang dari provinsi tetangga singgah untuk dijadikan oleh oleh.

Budi Permana (45) warga Kota Painan Kecamatan IV Jurai menyebutkan, ia sangat menyukai palai lado. Setiap kali melintas di kawasan itu ia selalu singgah untuk membeli palai.

"Ya biasanya saya beli dua bungkus setiap kali lewat sini. Satu bungkus Rp8000, atau bila ada pesanan saya beli lebih," katanya.

Penulis: MsrPd - Administrator
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.