Di tengah arus digital yang semakin deras dan perkembangan globalisasi yang pesat, pendidikan Al-Qur’an memainkan peran kunci dalam membentuk generasi emas yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral yang kuat. sejalan dengan itu dalam kesempatan pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-41 tingkat Kabupaten Pesisir Selatan di Kecamatan Sutera, Pj Gubernur Sumatera Barat, Audy Joenaldy, menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap Al-Qur'an sebagai panduan moral bagi generasi muda. Pesan ini relevan dengan situasi saat ini, di mana modernitas sering kali membawa tantangan yang menguji nilai-nilai keagamaan dan moral.
Pj Gubernur Audy Joenaldy menekankan bahwa Al-Qur’an tidak boleh hanya menjadi bacaan rutin, melainkan harus dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Bagi generasi muda, yang sering kali menjadi target utama pengaruh globalisasi dan teknologi, Al-Qur’an bisa menjadi sumber kekuatan moral yang menjaga mereka dari arus negatif yang dapat merusak karakter. Memahami kandungan Al-Qur’an membantu generasi muda mengembangkan kebijaksanaan dalam menghadapi persoalan hidup, baik yang terkait dengan tantangan sosial, teknologi, maupun budaya populer yang kian mengaburkan nilai-nilai moral.
Pendidikan Al-Qur’an yang dimulai sejak dini dapat membentuk fondasi karakter yang kuat, dengan menginternalisasi ajaran-ajaran tentang kesabaran, kejujuran, dan keadilan yang terkandung dalam kitab suci tersebut. Di tengah arus informasi yang deras dan sering kali tidak terbendung, Al-Qur’an menjadi panduan untuk memilah mana yang benar dan baik menurut agama. Nilai-nilai ini penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya berwawasan luas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral yang kuat.
Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana pembinaan generasi muda agar semakin mencintai Al-Qur’an. Melalui kegiatan seperti MTQ, anak-anak dan remaja diperkenalkan pada pentingnya membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an dengan benar. Lebih dari itu, mereka juga belajar untuk mengaplikasikan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
MTQ berperan penting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia, menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Kegiatan ini mempromosikan nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, dan saling menghargai di antara para peserta, serta memperkuat semangat kompetitif yang sehat. Anak-anak yang terlibat dalam MTQ belajar bagaimana menjadi pemimpin yang bijaksana dan bermoral melalui pemahaman mereka terhadap ajaran-ajaran Al-Qur’an.
Di era digital, tantangan yang dihadapi oleh generasi muda sangat kompleks. Mereka terpapar oleh informasi dari berbagai sumber yang tidak selalu positif. Konten-konten di media sosial, misalnya, sering kali lebih menarik perhatian daripada pendidikan agama. Di sinilah peran penting Al-Qur’an sebagai filter moral yang dapat membantu mereka memilih dan memutuskan mana yang baik dan buruk, mana yang sesuai dengan ajaran agama dan mana yang harus dihindari.
MTQ, sebagai ajang pendidikan Al-Qur’an, memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan-tantangan ini. Anak-anak yang aktif dalam kegiatan MTQ tidak hanya mendapatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an dengan baik, tetapi juga terlibat dalam komunitas yang mendukung pertumbuhan moral dan spiritual mereka. Hal ini membantu mereka menghadapi dunia digital dengan lebih siap dan berpegang pada prinsip-prinsip yang kokoh.
Pendidikan Al-Qur’an juga berperan penting dalam pembentukan karakter yang kuat. Al-Qur’an mengajarkan berbagai nilai penting seperti kejujuran, kesabaran, keteguhan hati, dan rasa hormat kepada orang lain. Nilai-nilai inilah yang dibutuhkan oleh generasi muda untuk menjadi pribadi yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Audy Joenaldy menekankan bahwa generasi muda harus menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman moral dalam kehidupan mereka. Hal ini berarti bahwa mereka harus mampu menerapkan ajaran-ajaran Al-Qur’an tidak hanya dalam ranah pribadi, tetapi juga dalam interaksi sosial mereka. Di tengah perkembangan teknologi dan modernisasi, generasi muda yang berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an akan mampu menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan berintegritas di masa depan.
MTQ ke-41 di Pesisir Selatan ini memberikan pesan yang kuat bahwa pendidikan Al-Qur’an tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang kuno atau ketinggalan zaman. Sebaliknya, Al-Qur’an justru semakin relevan di tengah tantangan modernitas. Generasi muda yang memahami dan mencintai Al-Qur’an akan mampu menghadapi dunia modern dengan panduan moral yang kokoh, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.
Dengan pendidikan Al-Qur’an yang kuat, generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi individu yang religius, tetapi juga menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan positif di masyarakat. Mereka akan menjadi generasi yang tidak hanya menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki fondasi spiritual yang kuat dan mampu menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Al-Qur’an bagi generasi muda di era modern sangatlah penting. Melalui MTQ dan kegiatan keagamaan lainnya, generasi muda diajak untuk mencintai dan memahami Al-Qur’an sebagai panduan hidup. Dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan modern, Al-Qur’an dapat menjadi sumber kekuatan moral yang menjaga mereka dari pengaruh negatif. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, generasi muda akan tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat, berakhlak mulia, dan mampu memimpin dengan bijaksana di masa depan.