Melihat Kondisi Hendri Yang Buta di Teluk Raya Tarusan Tak Punya Biaya Pengobatan

22 Mar 2017 460 x Dibaca

Semenjak tiga tahun ini Hendri Maryanto (32) warga Kampung Teluk Raya Kenagarian Setara Nanggalo Kecamatan Koto XI Tarusan tidak bisa berbuat apa apa lagi karena matanya tidak bisa lagi melihat 


Dengan meraba raba lelaki ini berjalan , karena semenjak tiga tahun ini penglihatannya tergangu . Berbagai upaya pengobatan telah dilakukannya dari pengobatan artenatif hingga pengobatan medis namun hingga kini kesembuhan tidak juga didapatkannya . 

Padahal kondisi ekonominya tidak mendukung dia untuk bersantai santai dirumah . Hendri sekarang ini hanya berdiam diri dirumah ,tak ada pekerjaan yang bisa dilakukannya . Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dia harus bergantung hidup dengan adiknya yang kehidupannya juga sulit. Padahal diusianya yang sekarang seharusnya dia telah memiliki keluarga sendiri dan penghasilan sendiri . 

Hendri menceritakan, penglihatan nya ini tergangu semenjak 5 tahun lalu,pada awalnya masih pandangannya masih kabur dan masih bisa melakukan aktifitas seperti biasa , namun semenjak tiga tahun belakangan ini pandangannya sama sekali tidak bisa lagi melihat. Selain pengobatan artenatif, Hendri telah melakukan pengobatan secara medis .Mulai dari RSUD M Zein hingga RS di Padang . 

Namun menurut keterangan medis tidak diketahui nama penyakit yang di deritanya dan juga tidak bisa dilakukan tindakan operasi untuk dia mendapatkan penglihatannya kembali . " Dokter hanya memberikan resep resep obat yang harus di komsumsi setiap hari , namun setelah setahun meminumnya kondisi tidak membaik dan tidak ada angsuran sama sekali ," ujarnya 

 Ditambahkannya sekarang obat obatan tersebut tidak lagi dikomsumsinya , selain tidak ada angsuran terhadap penyakitnya juga ketidak adaaan biaya untuk menebus obat tersebut .Karena kartu BPJS nya sudah tidak lagi aktif karena semenjak setahun ini tidak ada lagi uang untuk membayar setiap bulannya . Hendri memiliki keinginan untuk segera sembuh sehingga dia bisa hidup secara normal seperti orang seusianya , memiliki keluarga, memiliki penghasilan sendiri sehingga tidak bergantung hidup dengan uluran tangan orang lain. 

Sedangkan dia tidak memiliki keahlian sama sekali. Eda 24 Adiknya menambahkan setiap harinya kakaknya hanya dirumah saja dan hanya bisa melakukan kegiatan ringan ringan saja.Terkadang dia merasa kasihan terhadap kakaknya dengan kondisi yang sekarang. Dia ingin ingin sekali kakannya mendapatkan pengobatan kembali dan sembuh tapi apa daya ketidak adaaan biaya menjadi penyebab semuanya. 

 "Suami saya hanya seorang buruh tani dan hanya memiliki penghasilan tidak menentu, jangan untuk biaya pengobatan untuk biaya makan sehari hari saja kami kesulitan," ujarnya Eda sangat berharap adanya bantuan pengobatan untuk kakaknya sehingga kakaknya bisa segera sembuh dan beraktifitas normal kembali. Sementara itu Walinagari Setara Nanggalo Sesliani mengungkapkan kondisi Hendri sekarang sudah memprihatinkan. 

Dia tidak bisa lagi melihat sama sekali. Pihak kenagarian telah memberikan bantuan kepadanya dengan membuatkan kartu BPJS dan membayarkannya beberapa bulan pada tahun 2015 lalu .Selain itu rumahnya juga telah dibedah mengunakan alokasi dana BAZNAs tahun 2016. "Kondisi keluarga ini kurang mampu, jangan untuk biaya pengobatan untuk kehidupan sehari hari dia bergantung pada belas kasihan keluargannya," ujarnya 

Menurutnya Sesliani perhatian kepada Hendri diperlukan. Paling tidak Hendri harus memiliki keahlian tersendiri sehingga kedepannya dia bisa memiliki penghasilan sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain lagi . "Mungkin Hendri ini perlu diberikan pelatihan seperti pelatihan keterampilan sehingga kedepannya dia memiliki penghasilan minimal untuk dirinya sendiri," ujarnya (07)
Penulis: Elfi Mahyuni, S.H
Berikan Reaksi Anda:

Komentar

Belum ada komentar.

Share :

Kategori

Please enter your name.
Please enter a valid email.
Please write a comment.