Masih ingat dengan kebakaran yang terjadi pada warga Kampung Ngalau Gadang Kenagarian Limau Gadang Kecamatan IV Nagari Bayang pada Minggu (27/9) lalu yang telah menghanguskan 17 unit rumah tersebut, sebagian korban kebakaran masih bertahan ditenda .
Hari telah beranjak senja ketika rombongan pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Kamis (6/11) kemarin mendatangi kawasan pemukiman warga berkas kebakaran pada bulan lalu.Masih terlihat puing puing rumah berkas kebakaran tersebut.
Penerangan warga yang berasal dari PLTMH telah menerangi beberapa rumah dan tenda tenda pengungsian warga. Sebagian warga masih berdiri didepan rumah mereka ,Namun dari wajah mereka masih terlihat jelas kegelisahan dan kedukaan akan kehilangan tempat tinggal mereka.
Memang dari 17 unit rumah terbakar itu dihuni oleh 19 KK telah kembali membangun rumah mereka dengan memanfaatkan bantuan dari saudara dan donatur ,namun sebagian lagi masih bertahan didalam tenda tenda yang didirikan oleh Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel . Dandidalam tenda tenda yang hanya berukuran 3x2 meter tersebut dihuni oleh 6 orang.
Seperti penuturan salah seorang penghuni yaitu Wira 26 ,dia bersama suami dan anaknya yang masih berusia 1 tahun harus berbagi tempat dengan ayah ,ibu dan ponakannya.Semua aktifitas sehari harinya dilakukan oleh keluarga ini dalam tenda berukuran 3x 2 ini.
"Ketakutan akan masuknya binatang seperti ular dan lainnya sering menghantui,apalagi anak masih kecil takut akan menjadi sakit karena udara malam dalam tenda ," ujarnya
Sama juga dengan Darnis 57, dia bersama suaminya juga harus bertahan didalam tenda putih yang dirikan seperti tenda kamping pramuka.Yang hanya dialasi tikar seadannya. Terlihat dalam tenda itu bungkusan pakaian yang diterima dari donatur tersusun sembarangan.
Wanita ini menuturkan semenjak kejadian kebakaran itu dia bersama keluargannya belum mampu untuk membangun kembali rumah mereka,karena keseharian harian hidup keluarganya hanya mengantungkan diri sebagai buruh tani.
"Untuk makan sehari hari kami masih sulit, bahkan masih menunggu uluran bantuan dari saudara dan donatur lainnya ," ujarnya .
Lain cerita korban kebakaran Sarina 54 , dia yang sebelum kebakaran tinggal bersama suami dan anak dan menantunya dirumah yang terbakar,tetapi sekarang terpaksa tinggal dirumah saudaranya yang juga tidak jauh dari lokasi kebakaran tersebut.
Bahkan anaknya yang laki laki terpaksa harus ke Padang untuk mencari nafkah dan harus meninggalkan anak dan istrinya dengan harapan anaknya tersebut bisa mendapatkan penghasilan untuk bisa kembali rumah yang layak bagi dirinya dan keluargannya.
Sarina masih belum percaya dengan kejadian yang telah lebih sebulan tersebut, dengan apa lagi dia akan membangun kembali rumah untuk keluargannya.Sebab dia bersama suaminya hanya seorang buruh tani dan mengantungkan hidup dari pertanian.
Masih teringat waktu kebakaran itu dia bersama suami serta anak dan cucunya sedang terlelap tidur.Dia dibangunkan ketika orang beteriak kalau telah terjadi kebakaran.Dengan pikiran yang baru saja terbangun hanya berusaha menyelamatkan diri dan anaknnya.Sedangkan harta bendannya tidak ada satupun yang selamat.
"Kejadiannya begitu cepat,dimana ketika kami terlelap tidur ada orang yang berteriak membangunkan kalau telah terjadi kebakaran dan menghanguskan beberapa rumah termasuk rumah amak,Kini kami masih menumpang dirumah keluarga kami,dengan penuh sesak dan sangat berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk bisa kembali memangun rumah kami yang telah terbakar ini kembali," ujarnya
Harapan warga korban kebakaran ini sedikitnya terobati dengan kedatangan Pj Bupati Pessel Alwis bersama dengan rombongan Kepala BPBD Prinurdin,Kepala BAZ Pessel yang membawa bantuan uang tunai untuk 17 kk . Dimana masing masing KK mendapatkan Rp2,5 juta .Bantuan itu diserahkan PJ Bupati Alwis kepada Walinagari .
PJ Bupati Alwis menerangkan bantuan yang diberikan kepada korban kebakaran adalah lanjutan dari serangkaian bantuan yang telah disalurkan kepada korban. Dimana sebelumnya korban telah diberikan bantuan berupa makanan,beras,pelengkapan mandi dan lainnya.
"Namun bantuan ini tentu tindak mencukupi bagi korban kebakaran untuk bisa kembali membangun rumah mereka sebab untuk bisa membangun rumah membutuhkan biaya yang besar," ujarnya
Alwis menjelaskan Pemkab Pessel akan mencoba mencarikan solusi bagi korban kebakaran tersebut, sehingga para korban kebakaran tidak lagi tinggal ditenda tenda. Menurutnya rencananya pemkab Pessel akan melakukan kegiatan basidoncek (Menyumbang) dengan para SKPD/Kantor dilingkungan pemerintah daerah guna mengumpulkan bantuan untuk korban kebakaran sehingga mereka bisa kembali memiliki rumah yang layak.
"kita akan lakukan kegiatan basidoncek dengan SKPD/Kantor dan masyarakat lainnya sehingga nantinya terkumpul sejumlah uang untuk warga korban kebakaran sehingga bisa kembali membangun rumah mereka," ujarnya
Ditambahkannya pada waktu dekat BAZNAS juga akan menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran seng yang nantinya akan digunakan untuk membangun kembali pemukiman mereka .
Seperti diketahui kebakaran yang terjadi dini hari ini diduga berasal dari rumah kosong karena akibat arus hubungan pendek listrik PLTMH . Dari 17 rumah tersebut dihuni 21 kepala keluarga atau 62 jiwa. Pemilik rumah tersebut adalah Jasman,Joharsa,Amirudin,Suarti,Azwar,Ramli,Ishak,Suma,Kelus,Darmis,Pono,Kalek,Mak Yunir,Mansur Ml Batuah,Seldia Eroka, Nuraua,Samita.Lokasi kebakaran berada didaerah perbukitan dengan medan yang sangat sulit sekali untuk sampai kelokasi ini.
Padang Eskpres yang langsung melihat kondisi lokasi kebakaran harus menempuh perjalanan yang mencengkam,Sebab untuk sampai kelokasi kebakaran kita harus melalui perbukitan yang curam dan lembah yang dalam.Kondisi jalan akan semakin parah jika hujan. (07