Painan, Februari----
Kelompok Petani (Keltan) Nagari Koto Barapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan panen perdana padi dengan varietas baru di lahan 25 hektar dari 45 hektar lahan yang disediakan.
Panen padi dengan varietas baru jenis Ir-66, Tukat Unda, Inpari dan Logawa ini bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumbar dengan Pemkab Pessel.
Pada panen perdana varietas baru ini, kelompok tani melakukan dialog dengan pihak BPTP dan Bupati Pesisir Selatan tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam percobaan varieatas ini.
"Hasil produksi meningkat dengan pemberian input yang tepat, pemanfaatan potensi genetik atau varietas unggul baru yang sesuai pemanfaatan teknologi secara optimal," kata Ketua Kelompok Tani Padang Dama Kecamatan Bayang, Yulisman, Kamis (10/2).
Ia menambahkan, hasil panen untuk jenis varietas logawa 7.04 ton/ hektar, Inpari 6,4 ton/hektar, Tukat Unda 5,2 ton/hektar dan Ir-66 sebanyak 6,08 ton/hektar.
"Hasil produksi ini lebih banyak setelah kita melakukan tiga metode penanaman yakni tanam biasa, tanam sebatang dan tanam sebatang logawa," imbuhnya.
Dengan bagusnya hasil panen ini, ia berharap varietas baru dapat ditanam secara berkelanjutan sehingga ketersedian beras tercukupi serta meningkatkan kesejahteraan kelompok tani.
Sementara, Ketua BPTP Sumbar, Dr.Prama Yufdi menyebutkan keberhasilan pelepasan varietas unggul lokal berdampak positif terhadap ketersediaan varietas unggul bermutu dalam meningkatkan produktivitas tanaman petani secara berkelanjutan.
"Peningkatan produksi dapat dilakukan pada lahan marginal dan lahan tadah hujan melalui varietas unggul yang cocok serta perbaikan komponen teknologi (PTT)," ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah terus melakukan terobosan dengan mengajukan varietas lokal untuk dilepas sebagai varietas unggul (pemutihan). Varietas lokal yang telah berkembang cukup lama pada lingkungan tetentu telah melalaui seleksi yang cukup panjang sehingga mampu beradaptasi serta memberikan hasil yang optimal pada lingkungan tersebut.(02)