PESISIR SELATAN, Kini, Pemkab Pessel berupaya memaksimalkan peran dan fungsi Lembaga Didikan Subuh (LDS).
Selain itu, peran pemerintah, kepedulian orang tua dan masyarakat serta lingkungan sangat dibutuhkan agar LDS yang telah dijadikan sebagai konsep pendidikan agama bagi TPA/TPSA benar-benar tercapai secara maksimal.
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Kesejahteraan (Kesra) Setdakab Pessel, Andi Syafinal, Rabu (2/05) di Painan.
Dikatakan, LDS yang diterapkan oleh semua TPA/TPSA perlu mendapat dukungan penuh dari semua elemen masyarakat, terutama sekali orang tua.
"Melalui kegiatan ini diharapkan pemahaman dan peningkatan pengetahuan secara dini bagi anak terhadap ajaran agama Islam bisa dilakukan. Diharapkan itu menjadi pondasi kuat bagi mereka agar keimananya tidak mudah goyah," ucapnya.
Disebutkan, untuk memotivasi para santri aktif dalam kegiatan LDS, maka pemerintah daerah melalui tim LDS kabupaten dan provinsi melakukan perlombaan setiap tahunnya.
Di Pessel, penilaian dilakukan terhadap santri TPA/TPSA beberapa waktu lalu, jelasnya.
Diantaranya, lomba baca Al Quran, pidato, sholat jenazah dan lainnya. Kemudian juga dialog interaktif dengan dewan hakim yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan para santri tentang ilmu agama Islam, ungkapnya.
Secara terpisah Sekretaris Daerah Pessel, Erizon mengatakan, visi dan misi pemerintah daerah Pessel, salah satunya terwujudnya masyarakat yang agamais. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka pembangunan bidang keagamaan masuk dalam skala prioritas pembangunan.
"Ini juga dapat dilakukan melalui pemberdayaan dan peningkatakan kapasitas LDS di semua TPA/TPSA yang ada. Untuk mewujudkan kualitas pembelajaran yang semakin membaik, maka pengurus LDS mulai dari tingkat nagari, kecamatan hingga ke tingkat kabupaten, ditantang bisa melahirkan sistem atau kurikulum pembelajaran yang lebih berkualitas lagi dimasa mendatang," tukuknya. (03)