Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit memahami betul, pariwisata adalah salah satu sektor yang bisa membuat daerah itu bisa meningkat kan PAD dan perbaikan ekonomi masyarakat. Semangat pembangunan pariwisata di Pesisir Selatan saat ini terasa begitu menggelora.
Padahal, beberapa tahun sebelumnya, penyelenggara pemerintah merasakan pahitnya program yang direalisasikan untuk kawasan destinasi tidak berbanding lurus dengan kunjungan wisatawan. Sudah berbagai usaha dilakukan ketika itu untuk menjual pariwisata, namun mata dan fikiran pelancong masih saja tertuju ke "Darek" (Darat = Bukit Tinggi, Maninjau, Harau, Batu Sangkar dan lain-lain), dagangan Pesisir seolah tidak laku di jual.
Pemerintah Pessel tidak patah arang, semenjak ada Tour de Singkarak mulai dihelat dan kemudian salah satu rutenya termasuk daerah itu, para pembuat kebijakan dan pelaku wisata ramai-ramai mengeroyok pembangunan Objek Wisata Carocok Painan. Lalu rupanya Carocok semakin dikenal orang dan puncak dari popularitas itu direguk pada tahun 2014, orang berduyun-duyun datang ke Carocok dengan angka kunjungan terbesar di Sumbar.
Lalu kita tinggalkan cerita soal Carocok Painan, kita masuk pula pada cerita Kawasan Mandeh dengan seribu pesonanya. Sebetulnya, pembenahan objek wisata yang pertama kali di tingkat nasional adalah Kawasan Mandeh. Tahun 2002 sudah masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNas), namun entah apalah sebabnya Kawasan Mandeh tak kunjung bangkit.
Tahun 2014 lalu atas skenario Tuhan (meminjam istilah Menteri Andrinof Chaniago) Bupati Pessel Nasrul Abit bertemu dengan Andrinof (saat itu belum jadi menteri). Rupanya Andrinof sebelum jadi menteri sudah mengenal Nasrul Abit lewat media massa, begitu pula sebaliknya Nasrul Abit sering menonton Andrinof tampil sebagai narasumber di sejumlah acara talkshow televisi nasional. Andrinof mengaku ia sudah lama ingin bertemu sang bupati.
Pada kesempatan itu Andrinof menyampaikan maksud hatinya ingin merancang sebuah konsep pariwisata berbasis pemberdayaam sekaligus mengelola Kawasan Mandeh sebagai magnet pariwisata di Pantai Barat Sumatera. "Saya tidak berjanji, namun suatu saat akan memperlihatkan bukti," kata Nasrul Abit mengenang pertemuan dengan Andrinof.
Maka kemudian Andrinof membuktikan keinginannya dengan menggelar Joy Sailing I. Semua yang ikut takjub menyaksikan Teluk Mandeh. Ada yang menyandingkan dengan Raja Ampat Papua, adapula yang mempersamakannya dengan objek wisata Thailand.Turut serta dalam kegiatan itu para seniman, juru potret udara dan bawah air dan wartawan supaya informasi tentang Mandeh tersebar luas.
Joy Sailing I rupanya titik kisar nasib Mandeh yang kemudian mengantarkan Kawasan Mandeh menjadi populer. Foto-foto Kawasan Mandeh hasil jepretan fotografer andal tersebar seantero dunia lewat jaringan internet dan media lain. Mandeh adalah setitik surga yang dianugrahkan Tuhan di Pantai Barat Sumatera. Setelah Andrinof jadi Menteri PPN/Bappenas, Kawasan Mandeh masuk prioritas utama pembangunan kawasan strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Lalu dibuatlah master plan pembangunan Mandeh yang kemudian diberi nama Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh. Dalam desain besar PPN/ Bappenas, KWBT Mandeh dibagi menjadi tiga kawasan yakni Kawasan Pengembangan Wisata Sungai Nyalo, Kawasan Pengembangan Wisata Budaya Nagari Mandeh dan Kawasan Pengembangan Wisata Khusus.
Kawasan Mandeh setahun belakangan berubah cepat. Akses kesana membaik, sarana telekomunikasi dan air bersih sudah ada. Dalam waktu dekat akan masuk investasi sebesar US $ 300.000.000 untuk pembangunan hotel di kawasan khusus. Andrinof berkeyakinan KWBT segera bangkit dan mendunia. Jalan Mandeh - Kota Padang segera diselesaikan.
Terakhir, Kabupaten Pesisir Selatan merintis Tol Laut Sumatera Barat (Sumbar). Pesisir Selatan menurut Nasrul Abit pertama kali mencoba merintis Tol Laut menghubungkan Padang-KWBT Mandeh Pessel-Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jalur ini diyakini kedepan padat dilewati kapal baik untuk kepentingan mengankut barang dan angkutan penumpang. Nasrul Abit sudah bicarakan konsep Tol Laut Sumbar dengan sejumlah perusahaan angkutan laut. Rata-rata mereka sangat setuju dengan rencana Tol Laut Sumbar tersebut. Salah satu pengusaha perusahaan kapal angkut yang sudah setuju adalah MV. Mentawai Ekspres yang sudah beroperasi mengankut penumpang Padang-Kepulauan Mentawai.
Penulis:
MsrPd - Administrator