Painan,Juli 2017- Jamaris 55 warga Tambang kecamatan IV Jurai Pesisir Selatan merupakan salah seorang masyarakat yang dikenal tidak pernah menyerah dalam menjalani roda kehidupan, meskipun sudah diusia senja profesi yang dilakoninya berburu emas dalam batu, padahal untuk mendapatkan emas tersebut tidaklah mudah harus melalui proses yang panjang dengan pendapatan yang terbatas.
Usaha berburu emas dalam batu ini sudah merupakan warisan orang tua, bahkan mayoritas masyarakat tambang memilih usaha ini untuk menghidupi keluarga, usaha ini merupakan mata rantai kehidupan masyarakat yang tidak bisa ditinggalkan, kendatipuan dengan pendapatan yang tidak menentu tergantung rezeki, kata bapak yang sudah diusia senja ini.
Untuk mendapatkan emas, pihaknya harus mengumpulkan batu di daerah perbukitan dengan menelusuri semak belukar, apalagi batu yang dibawa pulang tersebut merupakan batu pilihan dengan warna kepututihan bercampur warga kemerahan, kemudian batu tersebut dimasukan kedalam karung plastik disandang dibawa pulang.
Menurutnya, bila batu tersebut sulit didapatkan di daerah perbukitan, maka pihaknya terpaksa mencarinya masuk ke dalam sungai dengan mengumpulkan batu yang diduga mengandung emas, batu yang sudah didapat tersebut dihancurkan dengan mengunakan martel, kemudian dimasukan ke dalam gerondongan untuk dicairkan sampai halus mengunakan mesin dinamo, diperkirakan proses pencairannya memakan waktu sekitar 6 jam, setelah halus dimasukan air raksa untuk menangkap kandungan emas yang ada dalam cairan batu tersebut.
Bila batu tersebut ada memiliki kandungan emas akan menempel pada air raksa, kemudian air raksa yang membeku tersebut kembali dicairkan dengan mengunakan air keras , semua kebutuhan bahan yang digunakan untuk proses mendapatkan emas tersebut didampat dari toko emas, sementara hasil yang didapat, bila ada rezeki bisa memperoleh 1 gram emas dengan harga jual Rp 450 ribu per gram, bila nasib mujur bisa mendapatkan 2 gram emas, katanya.
Jamaris merasa puas dengan usaha yang dilakoninya tersebut, pasalnya pekerjaan ini dilakukan tanpa ada tekanan dibandingkan bekerja kuli sebagai penerima upah,apalagi kerja berat sedikit mendapatkan uang, namun usaha ini untung-untungan,bila mendapatkan batu yang banyak memiliki kadar emasnya bisa mendapatkan uang Rp 100 per hari, semua yang dilakukan tergantung rezki, namun kita harus berusaha,ucap kakek yang sudah banyak memiliki cucu ini .
Wali Nagari Tambang M Taufik Syarif mengakui, usaha berburu emas ini sudah merupakan tradisi masyarakat, kegiatan ini sudah merupakan mata rantai kehidupan masyarakat dilakukan secara manual tanpa merusak lingkungan artinya, mereka mengumpulkan batu yang ada dalam sungai dan batu yang berserakan di bukit yang mengandung kadar emasnya,diolah dengan mengunakan mesin dinamo yang memiliki kemampuan yang terbatas
Usaha yang dilakukan oleh masyarakatnya dinilai cukup positif, setidaknya masyarakat tidak akan ada yang mengganggur, baik mereka dikalangan remaja sampai masyarakat lanjut usia , setidaknya dapat mengatasi kemiskinan bagi warga masyarakat nagari ........