Mewakili Provinsi Sumatera Barat di tingkat Nasional bahkan masuk di 10 besar Kepala Desa/walinagari di Indonesia Pembina Ketahanan Pangan .Dan menerima penghargaan Adikarya Pangan Nusantara 2016 Rabu,30 November lalu di Istana Negara Jakarta dan pada Tahun 2014 juga menjadi Walinagari Teldan Tingkat Kabupaten Pessel dan mewakili untuk tingkat Provinsi.
Fujiyono pria kelahiran Semarang,14 Oktober 1970 Walinagari Sungai Pulai Kecamatan Silaut mampu mengukir prestasi Tingkat Nasional, karena berkat kegigihannya melakukan pembinaan kepada masyarakatnya dalam bidang ketahanan pangan.
Sebagai Walinagari harus mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di Nagari ,mulai dari masalah masyarakat hingga masalah ekonomi terutama kesiapan warganya dalam masalah pangan.Sebagai daerah perkebunan sawit rata rata penduduknya bermata pencarian sebagai buruh dengan penghasilan yang tidak menentu. Jika harga sawit meningkat maka mereka juga mendapatkan penghasilan yang besar namun jika harga sawit menurun warga kebanyakan mengangur.
Dan sebagai walinagari Fujiyono harus berusaha agar kehidupan masyarakatnya terus meningkat .berbagai upaya dilakukannya agar masyarakatnya memiliki penghasilan lain ketika kehidupan tidak bisa lagi digantungkan pada hasil perkebunan.
Maka pihak kenagarian membentuk kelompok kelompok baik itu kelompok Wanita Tani,(KWT),Kelompokan Tani ternak hingga kelompok tani ternak. Dirinya mengiatkan pembinaan dan pelatihan kepada kelompok tersebut agar kelompok memiliki usaha yang mampu menambah penghasilan .
Seperti kelompok wanita tani (KWT) memberikan pembina agar mereka bisa memanfaatkan pekarangan untuk ditanami tanaman palawija seperti sayuran bayam,terung,kacang panjang . Selain bisa dimanfaatkan sebagai konsumsi keluarga juga bisa untuk dijual dan uangnya bisa membantu biaya keluarga. Begitu juga kelompok tani pria mengiatkan pembinaan tata cara pengolahan lahan terutama lahan tidur supaya bisa diolah baik.
Suami Siti Junaidah ini menerangkan Selain potensi perkebunan sawit kenagarianya juga memiliki potensi pernak sapi. Banyak warga yang memiliki hewan ternak sapi. Maka Fujiono juga membentuk kelompok masyarakat pengolah Biogas. Dengan memberikan pelatihan kepada mereka ini agar bisa memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber energi baik untuk penerangan hingga bahan bakar buat memasak.
Pengelolaan biogas ini ,Fujiyono dinilai berhasil karena dengan memfaatkan kotran sapi selain untuk gas dan bahan bakar juga ampasnya bisa diolah menjadi pupuk organik buat tanaman tanaman dilahan gambut.Bahkan untuk memaksimalkan usahanya tersebut dari nagari dianggarkan dana bagi kelompok tersebut berupa dana pemberdayaan , sehingga kelompok tersebut selalu mendapatkan penyuluhan berlanjut sehingga usaha kelompok mereka selalu ada sebagai artenatif usaha meningkatkan ekonomi keluarga.
Namun ayah 2 orang anak ini tidak selalu mendapatkan tanggapan positif dari warganya. Bahkan pada awalnya warganya menolak usaha yang dilakukannya. Mereka menilai kegiatan yang dilakukan oleh Fujiyono hanya kesia sian. Mereka mengangap usaha menjadi buruh sawit lebih besar dan tidak perlu lagi ada usaha lainnya. Tapi Fujiyono tidak patah semangat, dia terus melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada warganya agar bisa dibina dalam bentuk kelompok maupun pribadi mencari usaha sampinganmenbambah penghasilan buat kluarga .
Dan usahanya ini mulai melihatkan hasil ketika harga sawit dipasaran semakin rendah. Warga tidak memiliki penghasilan lebih buat keluarga. sedikit demi sedikit mereka mulai mengikuti anjuran dari kenagarian dan akhirnya mereka mampu menciptakan usaha sampingan baru.
Sebenarnya Fujiyono lahir dan besar di Jawa Tengah, dan baru pada tahun 1991 dia menetap di Silaut mengikuti ayahnya Priyo Wiryono yang terlebih dahulu tinggal di Silaut sebagai seorang Transmigrasi. Kendati dirinya memiliki jati diri sebagai orang jawa namun begitu bagi dirinya Daerah Silaut adalah daerahnya sendiri yang harus dibinanya dan berbuat yang terbaik bagi daerah tersebut.
Fujiyono menjadi Walinagari pada Tahun 2012 lalu setelah Kenagariannya Sungai Pulai membentuk sebagai kenagarian baru. Dengan jumlah penduduknya 1650 jiwa atau sekitar 450 Kepala Keluarga Fujiyono dinilai aktif dan mampu melahirkan ide ide baru buat masyarakatnya. Dan upayanya itulah dia berhasil menjadi juara I tingkat Kabupaten sebagai pembina Ketahanan pangan tingkat Kabupaten Pessel dan melaju ke Tingkat Provisni Sumbar dan berhasil juara I tingkat Provisni Sumbar dan melaju selanjutnya ketingkat Nasional dan dinobatkanlah dia sebagai 10 orang Kepala desa/Walinagari se Indonesia mendapatkan penghargaan Adikarya Ketahanan Pangan.
"Namun penghargaan yang kita dapat itu bukan akhir dari semuanya, ini adalah pemicu untuk ita bisa berbuat lebih banyak buat masyarkaat. penghargaan ini dijadikan motivasi buat kedepannya," ujarnya
Lebih lanjut, Fujiyono pada tahun 2016 ini juga membagikan bibit Kelengkeng dan manggis kepada 150 Kepala Keluarganya untuk bisa ditanami disetiap rumah mereka, Fujiyono berkeinginan kenagariannya ini nantinya bisa menjadi daerah sentral penghasil tanaman kelengkeng dan kedepannya mampu menjadi daerah wisata agro."Bahkan program ini ada disetiap nagari yaitu di 10 kenagarian di Kecamatan Silaut.Kita berharap selain tanmaan sawit daerah ini juga menjadi daerah penghasil buah buahan," ujarnya
Fujiyono juga berharap upaya yang telah dirintisnya ini bisa selalu didukung selalu baik itu masyarakat, pemerintah hingga semua elemen masyarakat sehingga kehidupan masyarakat bisa meningkat dan memiliki penghasilan sampingan selain tanaman sawit.
Sementara Camat Silaut Syamwil menilai Fujiyono sebagai pribadi yang aktif,mampu melahirkan ide ide yang cermelang buat perkembangan ekonomi nagarinya. Upaya yang dilakukannya buat nagarinya dinilai berhasil terutama pemanfaatkan kotoran sapi sebagai biogas.
Dimana limbah biogas mampu dimanfaatkannya secara optimal untuk sumber energi dan pupuk bagi tanaman dilahan gambut. Bahkan Kenagarian direncnaakn bisa menjadi nagari Mandiri Energi kedepannya.
'Kita berharap upaya yang dilakukan oleh Fujiyono bisa menjadi ispirator bagi nagari nagari lainnya dan nagari lainnya itu bisa juga melahirkan ide ide baru buat perkembangan ekonomi masyarkaatnya,' harapnya.