Painan, Maret----
Ancaman bencana sewaktu waktu dapat terjadi selalu menghantui 7000 lebih warga atau sekitar 3300 KK Muaro Sakai Kenagarian Inderapura Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan karena jarakanya yang dekat dengan laut.
Akibat ketakutan akan ancaman tsunami dan gempa ini aktifitas masyarakat sekitar dalam memenuhi nafkah hidup sehari menjadi terhambat.
Dengan datangnya Deputi BNPB Rehab Rekon Pusat, Bambang Sulistianto ke daerah ini membuat mereka berharap mendapat prioritas dalam program yang akan dilaksanakan dengan pemerintah setempat.
"Kami akan sangat terbantu bila ada kegiatan yang dilakukan seperti sosialisasi gempa, adanya alarm peringatan gempa/tsunami , pembuatan jembatan penghubung, jalur evakuasi atau shelter sehingga mudah dijangkau oleh warga.
Hal ini kami katakan karena jarak masing-masing kampung ke daerah pusat inderapura lebih kurang tujuh Kg," tuturnya menambahkan.
"Contohnya 2300 KK atau 3000 lebih jiwa di kampung Pasir Ganting, daerah memanjang ini tepat berada ditengah-tengah laut dan sungai laut dan begitu juga warga air ubah yang letaknya dekat dengan laut dan PT. Incasi Raya," paparnya.
Sementara, Perwakilan Dapil Lima untuk daerah Pancung Soal dari DPRD Pessel, Hadiyon menyebutkan memang kedua perkampungan yang sudah berdiri sejak abad ketujuh ini rawan terhadap gempa.
"Saat gempa 2007 warga disini keteteran dalam hal menyelamatkan diri dan bahkan ada anak yang berusia 25 hari saat terjadi gempa hingga kini tidak bisa berjalan," tuturnya.
Menurutnya, bila mengharap bantuan dari APBD saja tentu tidak mencukupi karena anggran pemerintah kabupaten juga telah tersedot 60 persen untuk gaji pegawai dan 40 persen untuk menjalankan program pembangunan.
"Kita berharapbantuan pusat melalui BNPB atau badan lainnya dapat membantu masyarakat daerah perkampungan ini agar keluar dari keterisoliran untuk menjadi lebih baik lagi," tutupnya.(02)